Kamis, 30 Juli 2015

Akhir Juli di Jakarta






Akhirnya berani juga ke Jakarta, meskipun pas berangkat dilanda kecemasan yang luar biasa. Maklumlah biasanya tinggal di kota kecil yang penuh kedamaian dan rasa nyaman.



Jakarta, Ibukota Indonesia yang dipenuhi oleh ribuan jiwa manusia. Berisik, sesak, polusi merupakan bagian yang tak terelakan dari daerah ini. Banyak orang yang menggantungkan nasibnya di sini. Dari kalangan pejabat tinggi hingga orang-orang yang hanya bisa tidur di pinggir jalan. Semua bergantung pada langit ibu kota.



Dua hari di Batavia, culture shocked masih melanda. Terkaget-kaget kenapa seperti itu, kenapa harus begitu hingga kok bisa begitu, terus menerawang dibalik otak yang kurang pengalaman.



Harga makanan bisa naik tiga kali lipat dari yang biasa didapatkan di lingkungan kampus. Harga kosan?? Jangan ditanya, uang yang biasa dibayar untuk kosan satu tahun, di sini hanya cukup untuk satu bulan. Benar-benar membuat shock.



Oke mungkin katro ndeso atau apalah. Tapi sungguh, saya benar-benar merasa shock. Ternyata pengalaman kos selama 10 tahun, tidak terlalu banyak membantu, ketika diaplikasikan di Jakarta. Apalagi waktu di sini berasa cukup sempit, karena dimakan oleh kemacetan yang luar biasa.



Meskipun begitu tidak akan kapok untuk tinggal di sini. Tekad dan jiwa nekad yang sudah dipupuk secara perlahan untuk menghancurkan rasa cemas, akan menjadi percuma jika menyerah begitu saja. Saat ini tinggal berharap pada Tuhan, memohon diberi tuntunan dalam melangkah. Agar tidak salah langkah, tidak salah pergaulan, dan selalu berada dalam lingkungan yang sehat.  



Harus berani menjadi pribadi yang individualis dan tidak tergantung pada orang lain, menjadi rumus utama untuk mendapat kehidupan yang layak di kota ini. Karena tidak semua orang bersedia membantu sepenuh hati, karena mereka juga memiliki persoalan sendiri.



Mungkin itu saja, berharap cepet dapet kerja, dan tempat tinggal agar tidak selalu merepotkan orang-orang.



SELAMAT DATANG KESUKSESAN….

Pernikahan

Maaf kalo Mbak Blog kaget dengan tulisanku kali ini. Maaf.. sudah setahun tidak menyentuhmu sama sekali. Dan yang perlu diperhatikan adalah,...