Maaf kalo Mbak Blog kaget dengan tulisanku kali ini. Maaf.. sudah setahun tidak menyentuhmu sama sekali. Dan yang perlu diperhatikan adalah, aku masih hidup, hihihi.
Mbak Blog, sangat tahu, aku tidak pernah pacaran. Hanya selinting perasaan kepada lawan jenis yang tidak pernah ku ungkapkan, karena aku tidak menginginkannya.
Jika menilik lagi hatiku yang lebih dalam, semua akan berujung pada kata, MEREPOTKAN. Hahaha se simple itu.
Aku yang anak simpel, sangat tidak suka keriwehan dan kerepotan. Aku tidak suka memberi kabar, aku tidak suka diganggu, aku tidak suka berjuang untuk orang lain.
FYI, setelah aku menikah, aku melakukan itu semua. Perlu Mbak Blog tahu, jika rambutku rontok parah saat ini. Mungkin dari efek itu. Aku rada depresi karena kehidupanku berubah. Dari yang tadinya aku hindari, menjadi sebuah rutinitas. Mungkin perasaan ikhlas, masih belum mengalahkan benteng diri yang dibangun selama 29 tahun aku hidup.
Balik ke pernikahan, aku pernah cerita di sini, pada awal 2021 lalu. Sudah 2 tahun rupanya. Ceritanya tidak ku lanjutkan, karena kehidupanku rada runyam.
Aku kehilangan sahabatku, sudah ku ceritakan di sini dan menjadi tulisan terakhir di 2021.
Rupanya aku masih mendapatkan ujian, sebelum naik kelas. Ayahku juga pergi untuk selamanya. 18 Agustus 2021, sebulan menjelang pernikahanku.
Tidak ingin menyumpahi si Covid 2019, namun, dia lah pelakunya. Aku sudah ikhlas beliau pergi, hanya kadang gelinang air mata datang ketika merindukannya. Dan kemudian, bersyukur, karena saat beliau pergi, sedang dalam masa tinggi-tingginya beribadah pada Allaah. Karena kita tahu, kualitas keimanan seseorang itu, sering naik dan turun.
Aku menikah dengan lelaki yang aku kenalkan di awal 2021 lalu. Lelaki yang kedatangan pertamanya ke rumah, tidak ku buka kan pintu, karena grogi wkwkwk. Lelaki yang udag-edeg dan menurutku, bukan aku banget wkwkwk.
Singkat cerita, saat sahabatku pergi untuk selamanya, aku memanfaatkan laki-laki itu agar menjemputku di kota sebelah, sepulang melayat. Emang jahat aku, di hujan yang lebat, aku menyuruhnya menjemputku, wkwkwk. Mungkin itu ujian untuk dia, melalui aku. Ujian pertama, wkwkk.
Ternyata, saat tiba di Desa kami tercinta. Aku di bawa ke rumahnya. Di sambut kedua ortunya, dan mengatakan jika hari kamis, akan ke rumah. Alias ngelamar.
Wow... aku happy?
Tentu saja tidak, sodara-sodara wkwkwk. Sepulang ngelayat gw di lamar??. Memperbaiki perasaan kehilangan HP saja, tidak sebentar untukku. Apalagi dengan kehilangan sahabat. Aku sangat tidak baik-baik saja saat itu.
Dan waktupun tiba, aku lamaran ala kadarnya. Dandan sesimpel mungkin, tidak berdekor-dekoran. Karena aku, emang tidak niat-niat banget wkwkwk.
Kalau tahu, aku akan kehilangan sosok Bapak, mungkin akan ku dekor, dan ada foto keluarga. Tapi ya sudahlah. Mungkin Allaah pengennya gitu. Kita ikutin alur saja.
Dalem hati sih, pengen dilamar saat ulang tahun. Nikahnya nanti pas ulang tahun bapak. Tapi ya sudahlah, mungkin bukan itu yang terbaik.
Singkat cerita, sudah bulan Juli akhir, bapak sakit. Awalnya hanya sakit biasanya, nyatanya adalah hal yang luar biasa. Bapak masuk RS awal Agustus dan tidak bisa dijenguk.
Aku ke sana hanya mengantar beberapa barang. Pertama di antar Kaka sepupu, tadinya minta di antar dia, tapi dia tidur. Ngeselin. Dan yang datang ke rumah, orang tuanya. Dia kaga minta maaf sama sekali. Ihh. Double ngeselin dan ku anggap dia pengecut, wkwkwk, sampe sekarang hahaha.
Kedua di antar dia, sambil belanja sedikit buat seserahan. Ku lihat bapak sudah pucat. Hati mah meringis, boro-boro pengen belanja.
Dan 3 hari kemudian, bapak ngga ada.
Bayangkan, mempersiapkan pernikahan dengan suasana duka. Bayangkan perasaan ibuku, kayaknya ngga ada bahagia-bahagianya.
Namun, syukurnya, rumah jadi rame terus. Jadi cukup teralihkan.
23 September 2021, aku menikah. Di warnai suasana haru, sedih campur bahagia. Rata-rata orang pada nangis, yang menikahkan adik laki-lakiku bukan bapakku.
Alhamdulillah, lulus juga cerita di sini. Berasa ngga punya utang lagi, wkwkwk.
Sekarang aku sudah punya bayi, laki-laki. Doakan kami semua sehat dan semoga yang baca juga sehat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar