Hubungan manusia emang tak pernah luput dari yang namanya konflik. Dari hanya karena masalah sepele atau yang memang butuh di "konflikan", semua terangkum menjadi permasalahan. Well, termasuk dalam pasar dunia maya, banyak banget konfliknya.
Dunia maya yang memang terdiri dari berbagai perkampungan, seperti facebook, twitter dan sosmed lainnya, memiliki ribuan penghuninya. Para penghuni itu pastilah mempunyai kebutuhan pokok dan untuk memenuhinya kita harus pergi ke pasar.
Pasar dunia maya saat ini beraneka ragam. Seperti halnya Amazon.com yang fungsinya sama kwitang di Jakarta. Tidak hanya pasar Buku yang banyak digandrungi, tapi pasar yang menyediakan berbagai macam kebutuhan. Di Indonesia sudah sendiri pasar dunia mayanya sudah cukup banyak, seperti tokopedia, lazada.co.id, mataharimall dan ada juga OLX yang menyediakan barang bekas.
Tidak ingin membicarakan mengenai satu dari banyak toko online tersebut. Melainkan perang dunia maya antara si pasar dengan customernya. Konfliknya sih hanya disekitar situ-situ saja, pesan-bayar-dikirim-diterima. Namun banyak banget noisenya. Sistemnya lah, kebijakannya lah, hingga emang yang salah masyarakat mayanya.
Normalnya masyarakat maya akan menyamakan satu pasar dengan pasar lainnya. Namun sepertinya hal ini harus diluruskan karena pasar tersebut tidak sama. Seperti halnya pasar tradisional ataupun mall-mall di jagat nyata memiliki ciri khas masing-masing. Itu salah satu contoh yang akan jadi konflik. Saling ngotot dengan CS dan akhirnya para masyarakat yang merasa dirugikan (menurut dirinya) akan mengadukan pada pihak yang berwajib, seperti halnya jejaring sosial yang memiliki banyak pengguna lalu mereka akan saling mengiyakan. Jadilah si pasar kelabakan. Takut kehilangan pelanggan.
Namanya dunia maya permasalahan kecil saja akan jadi raksasa. Semua orang repot dibuatnya, dari customernya, CSnya, financenya, hingga pihak jasa pengirimannya. Semuanya lelah, semuanya bingung, semuanya berasa hampir gila. program marketing yang gagal, imbasnya panjang. Kesalahan informasi ngamuklah meraka, hingga tak jarang supplier nakal bikin semua tambah panas dan runyam.
Pasar Maya??
tidak hanya menjanjikan kepraktisan
namun
juga penuh complicated
endah, GS, Jakarta Pusat, 26 Maret 2016.
Dunia maya yang memang terdiri dari berbagai perkampungan, seperti facebook, twitter dan sosmed lainnya, memiliki ribuan penghuninya. Para penghuni itu pastilah mempunyai kebutuhan pokok dan untuk memenuhinya kita harus pergi ke pasar.
Pasar dunia maya saat ini beraneka ragam. Seperti halnya Amazon.com yang fungsinya sama kwitang di Jakarta. Tidak hanya pasar Buku yang banyak digandrungi, tapi pasar yang menyediakan berbagai macam kebutuhan. Di Indonesia sudah sendiri pasar dunia mayanya sudah cukup banyak, seperti tokopedia, lazada.co.id, mataharimall dan ada juga OLX yang menyediakan barang bekas.
Tidak ingin membicarakan mengenai satu dari banyak toko online tersebut. Melainkan perang dunia maya antara si pasar dengan customernya. Konfliknya sih hanya disekitar situ-situ saja, pesan-bayar-dikirim-diterima. Namun banyak banget noisenya. Sistemnya lah, kebijakannya lah, hingga emang yang salah masyarakat mayanya.
Normalnya masyarakat maya akan menyamakan satu pasar dengan pasar lainnya. Namun sepertinya hal ini harus diluruskan karena pasar tersebut tidak sama. Seperti halnya pasar tradisional ataupun mall-mall di jagat nyata memiliki ciri khas masing-masing. Itu salah satu contoh yang akan jadi konflik. Saling ngotot dengan CS dan akhirnya para masyarakat yang merasa dirugikan (menurut dirinya) akan mengadukan pada pihak yang berwajib, seperti halnya jejaring sosial yang memiliki banyak pengguna lalu mereka akan saling mengiyakan. Jadilah si pasar kelabakan. Takut kehilangan pelanggan.
Namanya dunia maya permasalahan kecil saja akan jadi raksasa. Semua orang repot dibuatnya, dari customernya, CSnya, financenya, hingga pihak jasa pengirimannya. Semuanya lelah, semuanya bingung, semuanya berasa hampir gila. program marketing yang gagal, imbasnya panjang. Kesalahan informasi ngamuklah meraka, hingga tak jarang supplier nakal bikin semua tambah panas dan runyam.
Pasar Maya??
tidak hanya menjanjikan kepraktisan
namun
juga penuh complicated
endah, GS, Jakarta Pusat, 26 Maret 2016.