Cinta,
ah cinta. Memang tak pernah bosan jika dibahas. Banyak kategorinya, banyak pula
jenisnya (sama aja yakk :D ). Cinta itu katanya indah, cinta itu katanya sakit,
cinta itu katanya sedih, cinta itu katanya bete, cinta itu katanya ingin
memiliki, cinta itu katanya cemburu, cinta itu katanya pengorbanan, cinta
ituu,, cinta itu ahh cinta itu.
Sebenarnya
kalau diperhatikan, cinta itu begitu luas maknanya. Begitu inspiratif kisahnya.
Begitu banyak harfiahnya. Kata Jallaludin Rumi, cinta adalah lautan tak
bertepi. Iahh memang, luas tak ada ujungnya. Luas menembus cakrawala. Tak
berbatas.
Ketika
seorang ibu melindungi anaknya itu atas dasar cinta. Ketika seorang remaja
tersenyum-senyum sendiri ketika mendapat pesan dari lawan jenisnya itu katanya
cinta. Ketika dua sejoli menyatukan hati di labuhan terakhir (pernikahan) itu
karena cinta.
“adakah
yang mampu menjawab makna cinta yang slalu ku tanyakan” begitu kata Bram dalam
lagunya yang berjudul makna cinta. Tak ada yang mampu menjawab makna cinta itu.
Di lirik terakhirnya Bram mengatakan, “mungkin takkan kutemukan makna cinta
sebelum ku menjalaninya”.
Yap..
kita akan menemukan sendiri makna dari cinta itu, ketika kita menjalaninya.
Ketika kita mulai merasakan cinta. Setiap orang mempunyai makna tersendiri akan
cinta. Bisa indah, sakit ataupun biasa saja.
Cukup
memperdalam makna cintanya. Sekarang mari kita membahas persatuan cinta di
labuhan terakhir. PERNIKAHAN.
Pernikahan??,,
sebuah kata yang cukup berat bila ditelusuri. Sebuah kata pemersatu antara dua
sejoli. Pernikahan itu bak momok menakutkan bagi yang belum siap. Namun,
menjadi tujuan setiap insan. Ahihiii.
Anyway,
apapun itu, pernikahan merupakan hal yang musti di persiapkan dengan matang.
Baik itu mental, biaya, tentunya juga calon pasangan yang baik dalam segala
hal. Mapan, bisa ngaji, bisa jadi pemimpin, tanggung jawab, setara kalo bisa
lebih, dan mendukung kita dalam segala kegiatan positif.
Tidak
usah muluk-muluk sih guyss,, yang penting sreg sama hati kita. Kalau banyak perbedaan,
biarkan perbedaan itu mewarnai kehidupan kita. Allah pasti akan memberikan yang
terbaik buat kita, bukan buat ibu bapa, bukan buat sodara ataupun orang lain.
Ingat hanya buat kita, karena kita yang akan menjalaninya. Tuhan itu
mahabijaksana, jadi pasti kalian akan menemukan sosok yang kalian butuhkan,
dapat bonus bila sesuai dengan keinginan.
Sifat
manusia itu tidak ada yang sama guys. Ada merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila dan ungu, seperti pelangi. Bahkan banyak pula yang tercampur satu sama
lainnya, sehingga cukup sulit menemukan orang yang sama sifat dan karakternya,,
yang kembar aja bisa beda banget, apalagi yang Cuma ketemu gede.
Menyatukan
cinta itu, bukan perkara mudah. Sulit, berat dan butuh nyali yang tinggi. Tidak
hanya pengorbanan dari jakarta ke penang, namun juga pengorbanan. Pengorbanan perasaan,
pengorbanan waktu, pengorbanan kata, dan sebagainya. Menjalankan pengorbanan
itu sendiri tidak akan sulit jika kita ikhlas dan bahagia. Aku mencintai
karena-Nya.
Cinta, Warna, Rasa
Cinta
Cinta
itu bagai batik, bermotif
Cinta
itu bagai pelangi, berwarna
Cinta
itu bagai duri, menyakitkan
Cinta
itu bagai mawar, harum
Ah
cinta itu
Cinta
itu indah
Laksana
lembayung senja
Oranye,
jingga, kuning, cantik
Laksana
air
Biru,
lembut dan mengalir
Banyak
maknanya
Namun
tetap satu intinya Cinta
Seperti
Nusantara, Indonesiaku tercinta
Ibu
pertiwi pemangku dua ratus jita jiwa
Pembimbing
ribuan suku bangsa
Pemersatu
mereka menjadikan tunduk: INDONESIA
Cinta
dan Indonesia: sama-sama berwarna, bercita rasa, dan senang bergelayut manja.
Yaya,
cinta.
@Grendeng,
14 Agustus 2013: menanti cinta ^^