Senin, 26 Mei 2014

Lima Belas Hari Setelah Ulang Tahun yang ke 22



Entah mengapa jiwa menulisku bangkit setelah semedi seharian di kamar kosan. Tiba-tiba kangen aja, ingin berbagi cerita di hari ke 15 setelah aku menginjakan usiaku di angka double double. Hah, aku sudah tua ternyata, namun, tak ada perkembangan yang berarti. Aku selalu membiarkan hidupku mengalir, tanpa harus ku setir ke kiri ataupun ke kanan. Aku selalu membiarkannya, menentukan takdir yang memang ditentukan olehNya. Aku selalu membiarkannya mengalunkan nada-nada rasa yang indah.

Beberapa hari sebelum tanggal 10 Mei tiba, aku meraba, akankan ulang tahunku akan indah, seperti sebelum-sebelumnya. Ulang tahun terakhirku di tingkat mahasiswa sarjana. Ternyata ulang tahun kali ini pun berkesan seperti biasanya. Sempat dijahilin oleh teman-teman, mereka menuduhku merusak kamera neng Agit. Sebenernya aku merasa terkejut bahkan takut, tapi aku sembunyikan, aku berusaha untuk tegar. Hahahaa, mereka tidak tahu aja, kalo dibalik tenangku ini, menyimpan ribuan partikel kecemasan. Hei kalian jangan main-main sama introvert yang satu ini, aku lebih pandai menyembunyikan sesuatu dari kalian. Aku tidak ingin kalian melihat aku cemas, sedih, ataupun cengen. Aku hanya ingin dikenang sebagai endah yang selalu ceria :D.

Pada malam minggu, masih tanggal 10 Mei 2014, teman-temanku datang ke kosan. Tentunya setelah membolak balikan perasaanku. Sudah kujelaskan tadi, aku memang cukup terpengaruh, namun tidak akan ku kutunjukkan pada kalian. Terima kasih untuk tiga novel kerennya, semoga suatu saat nanti, aku bisa membalasnya dengan mengirimkan kalian novel karyaku, aamiin. Hahaa, paling tidak kalian masih mengunjungi blog usangku ini J. Terimakasih Neng Agit, Bebey, Ashlikh, Agink, dan Nisa, terimakasih atas malam minggu di usia double-doubleku ini, aku sayang kalian :’).

Oh ia, blog ini juga berulang tahun yang ke 4. Terima kasih blogku, kau sudah menjadi pelengkap dalam empat tahun ini. Terimakasih telah menampung segala asa dan rasaku, baik itu dalam secarik puisi, untaian cerpen, ataupun goresan curhatan hatiku. Percayalah, apa yang aku tuliskan di kamu, itu benar-benar mewakili rasa yang sedang kurasakan.

Mungkin jika kalian seorang introvert, pernah merasakan perasaan ini. Terlambat merasakan, hah aku tidak tahu, kenapa hal ini baru terjadi sekarang. Hah sudahlah aku tidak akan membahasnya, kalau Tuhan emang menakdirkan bersama, pasti akan dipertemukan dengan cara yang indah.

Oh ya, skripsiku masih berjalan dengan lancar. Aku tidak lulus di usia 21 tahun, tapi aku cukup senang, mungkin dengan lulus di usia 22 tahun ini, aku akan lebih dewasa memaknainya. Kemarin sempat akan mendaftar pendadaran, namun karena persyaratannya dirubah, aku tertinggal, kecewa sih, tapi hanya sesaat. Mungkin Tuhan tidak ingin aku pendadaran awal bulan, karena akan ada sesuatu yang lebih indah nantinya. Mungkin Tuhan tidak ingin aku wisuda Juni, mungkin Tuhan sudah mempersiapkan pendamping wisudaku, yang akan kutemukan di dua bulan selanjutnya. Ah atau mungkin Tuhan akan memberikanku pekerjaan sebelum aku lulus, entahlah. Yang pasti Tuhan akan memberikan sesuatu yang tidak akan pernah ku sesali. Aku selalu membiarkan hidupku diatur oleh Tuhan, karena aku tahu, apapun yang Dia berikan padaku, itu akan selalu berakhir indah.

Mungkin cukup untuk ringkasan 15 hari setelah ulang tahunku yang ke dua puluh dua. Aku merasa tulisan ini sedikit lebih dewasa dari tulisan-tulisan sebelumnya. Lebih sendu, tidak seceria biasanya. Entahlah… semoga usia 22ku ini, aku akan selalu menjadi lebih baik lagi, selalu mendapatkan pelajaran dari setiap helaan nafasku. Selalu berusaha menjadi manusia yang bijak dalam menghadapi kehidupan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pernikahan

Maaf kalo Mbak Blog kaget dengan tulisanku kali ini. Maaf.. sudah setahun tidak menyentuhmu sama sekali. Dan yang perlu diperhatikan adalah,...