Entah mengapa jiwa menulisku bangkit
setelah semedi seharian di kamar kosan. Tiba-tiba kangen aja, ingin berbagi
cerita di hari ke 15 setelah aku menginjakan usiaku di angka double double.
Hah, aku sudah tua ternyata, namun, tak ada perkembangan yang berarti. Aku
selalu membiarkan hidupku mengalir, tanpa harus ku setir ke kiri ataupun ke
kanan. Aku selalu membiarkannya, menentukan takdir yang memang ditentukan olehNya.
Aku selalu membiarkannya mengalunkan nada-nada rasa yang indah.
Beberapa hari sebelum tanggal 10 Mei
tiba, aku meraba, akankan ulang tahunku akan indah, seperti sebelum-sebelumnya.
Ulang tahun terakhirku di tingkat mahasiswa sarjana. Ternyata ulang tahun kali
ini pun berkesan seperti biasanya. Sempat dijahilin oleh teman-teman, mereka
menuduhku merusak kamera neng Agit. Sebenernya aku merasa terkejut bahkan
takut, tapi aku sembunyikan, aku berusaha untuk tegar. Hahahaa, mereka tidak
tahu aja, kalo dibalik tenangku ini, menyimpan ribuan partikel kecemasan. Hei
kalian jangan main-main sama introvert yang satu ini, aku lebih pandai
menyembunyikan sesuatu dari kalian. Aku tidak ingin kalian melihat aku cemas,
sedih, ataupun cengen. Aku hanya ingin dikenang sebagai endah yang selalu ceria
:D.
Pada malam minggu, masih tanggal 10 Mei
2014, teman-temanku datang ke kosan. Tentunya setelah membolak balikan
perasaanku. Sudah kujelaskan tadi, aku memang cukup terpengaruh, namun tidak
akan ku kutunjukkan pada kalian. Terima kasih untuk tiga novel kerennya, semoga
suatu saat nanti, aku bisa membalasnya dengan mengirimkan kalian novel karyaku,
aamiin. Hahaa, paling tidak kalian masih mengunjungi blog usangku ini J. Terimakasih Neng Agit, Bebey,
Ashlikh, Agink, dan Nisa, terimakasih atas malam minggu di usia double-doubleku
ini, aku sayang kalian :’).
Oh ia, blog ini juga berulang tahun yang
ke 4. Terima kasih blogku, kau sudah menjadi pelengkap dalam empat tahun ini.
Terimakasih telah menampung segala asa dan rasaku, baik itu dalam secarik
puisi, untaian cerpen, ataupun goresan curhatan hatiku. Percayalah, apa yang
aku tuliskan di kamu, itu benar-benar mewakili rasa yang sedang kurasakan.
Mungkin jika kalian seorang introvert,
pernah merasakan perasaan ini. Terlambat merasakan, hah aku tidak tahu, kenapa
hal ini baru terjadi sekarang. Hah sudahlah aku tidak akan membahasnya, kalau
Tuhan emang menakdirkan bersama, pasti akan dipertemukan dengan cara yang
indah.
Oh ya, skripsiku masih berjalan dengan
lancar. Aku tidak lulus di usia 21 tahun, tapi aku cukup senang, mungkin dengan
lulus di usia 22 tahun ini, aku akan lebih dewasa memaknainya. Kemarin sempat
akan mendaftar pendadaran, namun karena persyaratannya dirubah, aku tertinggal,
kecewa sih, tapi hanya sesaat. Mungkin Tuhan tidak ingin aku pendadaran awal bulan,
karena akan ada sesuatu yang lebih indah nantinya. Mungkin Tuhan tidak ingin
aku wisuda Juni, mungkin Tuhan sudah mempersiapkan pendamping wisudaku, yang
akan kutemukan di dua bulan selanjutnya. Ah atau mungkin Tuhan akan
memberikanku pekerjaan sebelum aku lulus, entahlah. Yang pasti Tuhan akan
memberikan sesuatu yang tidak akan pernah ku sesali. Aku selalu membiarkan
hidupku diatur oleh Tuhan, karena aku tahu, apapun yang Dia berikan padaku, itu
akan selalu berakhir indah.
Mungkin cukup untuk ringkasan 15 hari
setelah ulang tahunku yang ke dua puluh dua. Aku merasa tulisan ini sedikit
lebih dewasa dari tulisan-tulisan sebelumnya. Lebih sendu, tidak seceria
biasanya. Entahlah… semoga usia 22ku ini, aku akan selalu menjadi lebih baik
lagi, selalu mendapatkan pelajaran dari setiap helaan nafasku. Selalu berusaha
menjadi manusia yang bijak dalam menghadapi kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar