Dalam sebuah buku disebutkan,
jika hanya 30% di dunia ini yang mempunyai karakter introver(tertutup),
sementara 70% lainnya berkarakter terbuka atau ekstrover. Kenapa? Karena jika
kaum introver yang mendominasi, maka dunia ini tidak akan ramai seperti
sekarang. Kaum introver sendiri cenderung menyukai suasana sepi, tidak suka
keluar dari zona nyaman, dan hanya memiliki beberapa teman. Tidak jarang kaum
introver dikenal sombong, pemalu, ataupun kuper. Padahal kenyataannya tidaklah
demikian, kaum introver memang tidak suka keramaian, karena dengan banyaknya
stimulus yang ditangkap di keramaian, ia akan mudah mengalami perasaan lelah
berlebih, hingga akhirnya berbagai kekacauan dapat terjadi (karena efek lelah
tadi), seperti menumpahkan minuman, menyenggol gelas hingga jatuh, ataupun
kacau dalam berkendaraan.
Salah satu dari 30% itu adalah
aku. Ya,, aku. Aku tidak seperti yang lainnya, sehingga dijuluki “buta kati,
karena tidak terlalu berbaur dengan teman sekampung”, ataupun “kafir karena tidak
pergi ke pengajian yang diadakan di desa” oleh ibuku. Kenapa aku tidak ingin
melakukan itu semua, karena introver yang sudah aku jelaskan di atas. Aku tidak
suka menonton konser dengan banyak penonton, ataupun ke pasar yang cukup besar
dan bertemu dengan banyak orang yang dikenal. Aku benci berbagai interogasi,
akupun benci ketika terintimidasi. Orang introver memang selalu ingin berada di
zona nyaman. Tidak mudah menerima hal-hal yang baru dan tidak suka di tekan.
Benar-benar bertolakbelakang kan, dengan kebanyakan karakter manusia di dunia
ini.
Namun, dari situ aku menemukan
banyak pengalaman yang mungkin terlewati begitu saja oleh kaum ekstrovert. Apa
itu? Seperti mengerti karakter-karakter orang lain, karena pada dasarnya orang
introvert itu pengamat. Terkadang aku merasa lebih tau dari orang-orang di
sekitar aku mengenai suatu hal, semisal mengingat macam-macam batuan atau pun
hal-hal yang berbau ilmu pengetahuan lainnya. Pada suatu kesempatan, aku
berkumpul bareng temen-temen, awalnya kumpul biasa lalu lanjut menjadi
diskusi-diskusi kecil, dan aku mengungkapkan apa yang ku tahu,, salah seorang
temenku berkata,, “wihh,, endah tahu semua, gawat nih”,, padahal menurutku hal
tersebut biasa aja, dan sangat mungkin banyak orang yang mengetahuinya, tapi
kaum ekstrovert menganggapnya suatu kehebatan. Tuhan itu memang adil, selalu
menutupi kekurangan dengan kelebihan yang tidak terduga, namun kita jarang
menyadarinya, sehingga selalu beranggapan rumput tetangga memang selalu lebih
hijau adanya. Mungkin aku hanya perlu menerima kekurangan dan mengembangkan
kelebihan yang ada. Good night… : )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar