Minggu, 13 Mei 2012

Menunggu Yang Berikutnya


Alhamdulillah banget bisa nyelesein baca novel RANAH TIGA WARNA karya A. Fuadi. Sumpah keren banget. Seolah-olah kita dibawa menjadi Alif sang tokoh utama. Dengan ditemani lagu Mocca, aku baca novel ini berhari-hari, maklum di selingi dengan agenda keputrian, kelompokan, berburu buku murah di gramedia purwokerto dan menyelingi dengan membaca Flirting. So, dari tadi malam hingga sekarang jam satu siang, buku itu aku tenteng kemana-mana. Aku tak ingin tugasku terbengkalai karena belum selesai baca buku itu. kerennnnn banget banget banget banget banget banget pokoknya.

Buku itu bercerita bagaimana caranya meraih mimpi. Rumus-rumus jitu juga bertebaran untuk meraih mimpi itu. Dari awal novel sebelumnya juga aku sudah jatuh cinta. Bagaimana tidak jatuh cinta bila nasibnya sama seperti aku (suka merantau hahahaa). Tapi hidupku tidak sepelik Alif, yang ketika membutuhkan uang ayahnya meninggal dunia. Yang ketika membutuhkan uang dirinya di rampok. Tapi benar kata Alif man jadda wa jadda dan man jadda wa zhafira. Mantra yang ajaib, mantra yang keren, mantra yang membawanya sampai ke negri utopia Kanada.

Tebakan demi tebakan menghantui pikiranku. Kadang kala akupun menjadi gusar sendiri. Bagaimana tidak gusar, jika Alif kembali di uji ke sabarannya. Hmm aku ga yakin kuat jika itu terjadi sama aku. Oh ia, Alif juga bercerita mengenai tips-tips menulis yang kebetulan aku sedang di rundung pilu karena bingung mau membuat artikel apa untuk di kirim ke koran lokal di jawa tengah ini. tips nya sangat oke, tapi membuatku galau lagi, yaitu Tema. Ok kita tinggalkan tugasku membuat artikel, sekarang aku ingin bercerita lagi selama di Kanada bagaimana kehidupan Alif. Dia mempunyai keluarga yang baik hati, Mode dan Ferdinand adalah orangtua angkatnya di sana. Wah kapan aku bisa ke sana yaa, aku juga ingin melihat daun mapple, ingin naik kereta salju, ingin makan salmon buatan mode, pancake di cafe dan tentu saja meliput ke sana kemari. Halaman yang membuat aku dag dig dug der adalah ketika Alif mau menyerahkan surat cinta untuk si Raisa tapi sayang, Raisa sudah bertunangan dengan Randai. Oowh aku merasakan bagaimana sakitnya hati Alif. But, di akhir cerita di suguhkan Alif kembali ke Kanada mengunjungi orangtua angkatnya dengan membawa istrinya, Danya Dewanti. Hmm sebenarnya siapa Danya itu? aku penasarann,, aku tunggu kisah selanjutnya “1”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pernikahan

Maaf kalo Mbak Blog kaget dengan tulisanku kali ini. Maaf.. sudah setahun tidak menyentuhmu sama sekali. Dan yang perlu diperhatikan adalah,...