Apa sih yang
kalian bayangkan ketika ulang tahun?
Kado??
Traktiran??
Atau apa??
Namun yang
jelas, ada suka cita nya ya guys. Berbeda dengan aku, di ulang tahun yang ke
dua puluh ini, aku seolah ingin bumi itu berhenti di hari kemarin dan terus
berputar hanya di hari itu. aku tak ingin hari ini itu ada, 10 Mei 2012, aku
tidak ingin melewatinya.
Bertambah tua
bukan berarti bertambah dewasakan?, terkadang bertambah tua itu, semakin
membawa kita menuju masa kanak-kanak kedua. Hmm, ulang tahun, bahkan sampai
saat ini akupun tak mengerti kenapa ada istilah itu? menyebalkan aku tidak
ingin tua.
Tadi pagi cukup
lupa kalo hari ini itu ultahku. Ya aku lupa, tidak tahu kenapa mungkin karena
ga ada pasangan yang spesial di ultah kali ini (ultah kemarin ada cowo yang
suka aku jadiin pelampiasaan kalo lagi panik, marah2, banyak tugas, pokoknya
yang bikin sebel dehh, aku larinya ke dia, kalo bahagia sih aku pendem sendiri
wakakak). Pas jam setengah tujuhan saat si Nur pulang, aku membaca sms yang tak
sempat aku baca, ucapan selamat ultah dari ceceku (Dedeh Kurniasih). Sempet
kaget sebentar dan kemudian kembali ke alam sadar. Ya, aku ingat lagi, jika aku
hari ini itu ultah.
 |
bareng Agil |
Aku buka
facebook, sudah banyak yang berkoar-koar di sana termasuk berbagi kata-kata
selamat ultah buatku. Cukup terharu katika melihat terakhir tadi yang ngucapin
ultah lebih dari 80 orang (makasih semuanya, jempol buat kalian semua). Yang
lebih terharunya lagi ketika si Agit dan si Agil dateng ke kosan mereka
ngucapin med ultah, terus bawa kado isinya gelas unyu2 yang aku kasih nama
sesuai dengan nama mereka. Well, terus salah satu dari mereka ngeluarin Tiga
buah Donat isi coklat dan satu kue bolu panggang, ceritanya pengganti roti tart
gituu (aku hargai kok, kalian emang oke banget :* ) terus di atasnya di kasih
lilin dan aku di suruh meniupnya. Ahh so sweete. Next, kita makan bareng tuh
donat n buka kado, waw aku terharu banget, sempet meneteskan sebutir air mata.
 |
bareng Agit |
Setelah itu kita
ke kampus bareng. Di kampus ga pada tau, alhamdullah banget, aku juga lagi
menghindari ucapan2 dari mereka karena mengingatkanku pada kata “AKU GA MAU
TUA” yayayaya. Terus Gladi bawain pesenanku yaitu kripik tahu, makasih ya Gela.
Dan lebih mebahagiakan laginya hampir sebagian temen-temen sekelas ikutan maem,
ahh seneng banget liad mereka bahagia bercanda berbagi peganjal perut itu.
mungkin sudah jam setengah sepuluh lebih sang dosen datang dan dosennya itu
ganti padahal udah aku tulis jika dosennya itu akan tetap si bapak A, namun apa
dikata si bapak B sudah muncul juga, akhirnya nrimo dengan lapang dada. Hmm,
tapi setelah di jalani beberapa menit sepertinya si bapak ini baik. Ada teman
yang nyeletuk “miii, kado ultah mu nihh, dosennya ganti”, aku hanya senyum
saja.
Pada sore
harinya, sebelum kuliah terakhir di hari ini. banyak teman-teman yang berkumpul
di gazebo kampus. Mereka manggil-manggil aku, mau nyamperin agak ragu
(kebetulan tidak terlalu dekat, aku suka rikuh sendiri sama orang yang tidak
dekat sama aku), “endah, ulang tahun ya?” aku jawab “ngga, masih lamaaa”,,
“endahkan tiap hari ultah, ia kan ndah?”,, “hahhahaa, iaaa,,, duluan yaa,,
makasih smuanyaa” huh makasih teman-teman, meskipun aku tidak mengakui, tapi
aku terharu kok, ternyata dengan sedemikian pediamnya, aku masih di ingat oleh
kalian.
Ini bagian
klimaks di hari itu. ga ada firasat apapun di malam itu. si bebey selalu curhat
kalo dia ada masalah, apalagi soal tugas dan “teman-teman” nya. Begitu pula
dengan shofi yang selalu datang tiba-tiba, kemudian mengeluh dengan kehidupan
yang ada, pacar, kampus, teman bahkan keluarganya. Si bebey datang lebih awal,
dia bercerita ini itu, apapun yang terjadi di hari ini dia ceritakan. Kemudian dia
mengerjakan tugasnya, dan aku sedang dirundung pelik dengan masalah siapa yang
mau pergi ke Batang. Aku galauuuuuu.
 |
bareng sovie |
Tiba-tiba shovie
datang, mukanya cukup kusut. Katanya dia mau numpang ngerjain tugas, aku sih
oke oke aja, aku tahu dia sedang kesulitan soalnya hampir dua minggu ini
laptopnya tak kunjung kembali di tempat servis mungkin kerusakannya cukup
parah. Seperti biasa tidak ada yang curiga, memang perasaanku cukup kalut hari
itu. mereka berdebat tentang tugas mereka (mereka itu sahabatku yang ku dapat
ketika ospek dulu, kita satu kelompok dan mereka berdua satu jurusan). Perasaanku
menjadi terobati ketika mereka mengerjakan tugas bareng. Bahagia banget, yang
biasanya mereka cukup males mengerjakan tugas, sekarang mereka mengerjakan
berdua, aku merasa inilah kado terindah untukku, mereka mengerjakan tanpa
keluhan, hanya perdebatan perbedaan pendapat saja. kemudian si bebey menyuruhku
untuk membeli mie ayam yang ada di depan kosan. Aku menolak, aku males banget
memakai kerudung. Dan yang masih berpakaian lengkap itu hanya shofie, aku suruh
dia, yang ada malah dia pergi ke wc, asemmm.
 |
bareng Bebey |
Si bebey terus
maksa-maksa seperti anak kecil, “hmm menjengkelkan sekali”batinku. Akhirnya dengan
berat hati akupun pesankan satu mangkuk mie ayam buat mereka. Saat aku tiba dari
depan, aku di peluk-peluk si bebey kemudian di dudukan di kursi dan di ikatlah
tangaku. Aku bisa meronta, tubuhku yang gede ini lebih banyak tenaganya bila di
bandingkan si mungil itu, tapi sayang si induknya (shofie) datang dan membantu
mengikat aku dengan sarung bapakku. Dalam hati aku berteriak, kenapa harus
sarung bapakk, aku takut sobek L. Tapi apa gunannya melawan mereka, ya sudah aku
pasrah saja. tubuhku di guyur hujan tepung, kemudian bertambah dengan balutan
kecap, lalu enam butir telor, dan terakhir beberapa gayung air. Aku pasrah, aku
sudah menjadi endah gulung balut tepung siram kecap, aishh bau amis sekali
kosanku. Aku pun mandi sejadi-jadinya, di dalam kamar mandi aku sempat teringat
kata-kata yang ku ungkapkan pada saat mandi sore tadi. “keramasnya besok aja ah
dingin”. Ternyata keputusanku menunda keramas adalah keputusan yang sangat
tepat, karena tidak usah menunggu esok hari aku keramas, malam ini pun aku
sudah melakukannya. Setelah aku mandi dan dingin penderitaanku belum selesai,
aku harus mengepel lantai kos-kosan selama dua jam lebih, untuk menghilangkan
bau amis yang tak kunjung hilang. Dingin, bercampur kesal, bercampur lelah (kebetulan
aku di kampus dari jam 9 sampai adzan maghrib), bercampur berbagai macam pikiran
yang ada di otak, menggerogotiku malam ini. dalam hati berkata mengapa mereka
berdua tega
sekali padaku, sungguh menyesakkan dada. Mondar-mandir aku
mengambiair di kamar mandi, mondar-mandir merangkak meraih sela-sela kursi
yang penuh telor, tepung dan kecap. Mondar-mandir depan belakang
mengelus-ngelus lantai kosan, dan itu hampir dua jam lamanya. Alhamdulillah sudah
tiak terlalu kecium bau amisnya. Aku putuskan untuk menyudahi pekerjaan itu dan
bergabung bersama mereka berdua. Kemudian mereka berceloteh menceritakan
berbagai ide untuk membuatku menangis, kurangajar ternyata mereka sekongkol. Mereka
tidak tahu dengan rajinnya mereka mengerjakan tugas pun sudah membuat aku
menangis bahagia. Hapy b’day to me, tahnks all J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar