Sabtu, 30 Juni 2012

HOLIDAY PLAN...

 HOLIDAY PLAN...

 

Tak terasa liburan sudah di depan mata. Tak terasa pula, ujian sudah seminggu lamanya. Dan yang masih berasa itu tugasnya tinggal dua, dan yang paling pusingnya itu salah satu di antaranya adalah wawancara. Again, yahh. Membosankan, banget!!. Sebenarnya tidak membosankan kalau di nikmati. Kalau sekarang tidak ada nikmat-nikmatnya sama sekali. Pertama, harus wawancara sama tokoh-tokoh politik,, aishh menyebalkan. Kedua, tidak kenal satupun orang yang berkecimpung di dunia itu. oke, fine, menderita banget,, tidak juga sih sebenarnya.

Sehubungan bertambah galaunya, mengenai tugas-tugas itu. aku mau pamitan duluu sama semester empat, wakak, padahal belum terima rapot udah pamitan ajjaa. Next, ke topik utama yaitu rencana liburan. Heyy sebenernya aku benci sama liburan panjang, pasti akan BT berapa kuadrat, but, aku akan menikmati liburan kali ini. Kenapa?, karena aku yakin liburan semester depan, mau aku pake buat KKN, kemudian libur semester depannya lagi, mau aku pake buat magang, ocree siph, InsyaAllah.

Rencananya mudik tuh sekitar tanggal 12, 13 atau 14. Kemudian yang pertama dilakukan adalah jadwal rutin selama di rumah, masak buat makan siang. Lalu, maen ke rumah sepupu-sepupu. Lalu belajar motor (aish padahal belajar dari jaman SD silam, nyampe sekarang ga lancar-lancar... oke ini namanya otak udang). Semoga ada liburan bareng keluarga ke pantai, aminnn hha.

Oh ya, adeku udah SMP, tidakk pasti motornya di bawaa,, yahh, Okelah ga papa. Aku juga punya plan nih, belajar bahasa inggris bareng si ade. Pertama yang akan aku lakukan adalah nempelin seluruh rumah dan barang2nya dengan menggunakan selotip berisikan nama-namanya dalam bahasa Inggris. Kedua setiap hari Minggu berbicara, dalam bahasa Inggris. Next, aku au ngajak si ade, ngaji bareng, kalo menjelang buka, semogaaa dia ga pergi ngabuburit bareng sahabat2nya.

Ohh iaa,, aku juga mau belajar bikin kuee. Aku ga mau tau kaloo si ibu tuh kudu nyiapin alat-alat dan bahan2nya hha. Dan aku sudah planning untuk urusan membuat kue ini di saat mau nikah nantii. Kalo di adat ku tuh yaa, pengantin pria biasanya kudu bawa alat2 rumah tangga ke rumah pengantin wanita. Ini namanya seserahan. Kalau boleh minta, aku mau minta peralatan membuat kue selengkap mungkin, wakak. Oke, lanjutkann,, aku pengen bikin brownies lagi, aku pengen bikin kue kacang tapi asin, apa ya namanya aku lupa hha. Aku juga pengen bikin cirengg,,, tapi yang bikin embahku, yang suah ahli. Dan yanng terakhir tinggal berharap, semoga si ibu mau merogoh koceknya untuk bahan percobaanku hha.

Setelah dipikir2 tidak ada gunannya juga jika liburan tidak ke sawah. Yahh, meskipun Cuma duduk-duduk itu pasti akan menyenangkan. Kapan lagi coba bisa ke sawah secara gratis ginii. Mungkin 50 atau 100 tahun lagi yang akan datang sawah2 sudah jadi objek wisata saking langkanya.

Finaly, planning liburan di rumah kali ini, adalah jalan2. Pokoknya kudu jalan2, meskipun sekedar kondangan hha. BTW kondangan, katanya temen sekosan pas SMP silam hari ini lagi nikah, Happy Marry tante, semoga bahagia, n cepet datang lilis juniornya. Dan untuk kalian semua yang baca, sekian dan terimakasih. Byeeeeeee,, sampai ketemu di tulisan berikutnya yaaa.. :*

Kamis, 14 Juni 2012

DIAM


14 jUNI 2012

Kata bapak dosen kalau kita suka menulis apapun akan jadi tulisan. Meskipun hal-hal yang sangat sepele. Tema yang berbau cinta termasuk tema yang ga ada habisnya untuk di kupas. Terinspirasi dari tulisannya kompasianer di rubrik muda yang berjudul “mencintaimu dalam diam”, membuatku ingin menggoyangkan jari-jari di atas keyboard.

Cinta dengan diam, ini versiku

Hhaha, jatuh cinta emang berjuta rasanya. Seperti kata Project POP, Dipandang dibelai amboi rasanya. Eumm,, memang amboi banget. Jatuh cinta itu ibarat burung yang terlepas dalam sangkar, bebas bahagia. Jatuh cinta itu bagaikan bunga yang mekarr, selalu merona. Jatuh cinta itu seolah lebah-lebah yang menebarkan serbuk sari ke alam bebas sanaa. Kesimpulannya begitu indah.

Kamu,, hei kamu. Aku jatuh cinta sama kamu. Aku sedang merasakan mejadi lebah yang menebarkan serbuk sari, bagaikan bunga yang sedang merona mekar di pagi hari. Ini semua gara-gara kamu. Kamu yang tersenyum, meski dalam anganku. Kamu yang termenung meski hanya dalam bayanganku. Kamu yang tertawa meski hanya dalam khayalanku. Aishh kamuu.

Dengan diam aku memperhatikanmu. Dengan diam aku mengorek-ngorek yang ada padamu. Dengan diam kamupun bercerita padaku. Tak disangka mengalir begitu saja. hhaha, bahagia banget meski hanya mencintaimu lewat diamku. Seneng banget kalo kamu juga ketahuan diam-diam memperhatikanku. Sayang diammu diamku adalah ego kita. Image kita begitu terjaga dan tertutup rapat, sehingga hanya bisa jatuh cinta dalam diam.

Diam-diam, mencoba mengukur kadar cintamu. Heii, awalnya aku biasa saja. tak pernah niat membuatmu terperangkap cinta dengan diam versiku. Namun, aku merasakannya jika kamupun dengan diammu, juga mencintaiku. Heyy kita sama-sama cinta, haruskah diam saja.

Membiarkan orang2 menebak-nebak memang lucu rasanya. Ternyata mereka lebih peka ya, awalnya aku tak menyangka jika diammu (kadang di baca keceplosan) juga menyebut-nyebut namaku. Hahaha, aku ketawa aja, dan sekali lagi aku hanya diam. Aku diam di sini sembari menertawakanmu. Aku diam sendiri disini sembari memperhatikan gerak-gerikmu, tidak ingin sampai ketinggalan.

Heii, diam lagi. Aku tahu, diam itu emang emas. Menghindari fitnah dengan diam, juga, ibarat emas. Tapi ini sebenarnya bukan fitnah, arti diamku dan diammu dalam versi kita itu artinya fitrah. Ahh, cinta emang fitrah. Fitrah yang menyiksa, yang membuatku tertawa dalam duka. Yang membuatku menangis suka cita. Tapi kita tetap diam. Aku mencintaimu, dengan diam. Aku menikmatimu dengan diam. Diam. Diam, dan diam.

Selasa, 12 Juni 2012

PERTEMUAN TAK TEDUGA

Eunmmm, kalian pernah ga sih menyesalkan tidak ikut suatu kegiatan karena tidak mendapat teman baruu??. Kalau aku pernah, sering banget malah. Setiap di ajak kegiatan hampir sebagian besar itu aku tolak. Kenapa? Karena menurutku dengan berdiam diri di rumah itu lebih asyik dari pada di luar rumah, termasuk mengikuti kegiatan.

Pas liburan kenaikan semester lalu, HIMAS ngadain sosialisasi ke SMA-SMA di Salem kecamatanku. Aku di ajak sama si aa, tapi aku nya ga mau. Karena menurut aku, ga penting aja, masih pentingan tinggal di rumh dan masakin makanan enak buat orang rumah. Hmm, well, aku hanya kenal anak-anak HIMAS tuh lewat FB.

Termasuk temanku yang satu ini, dia juga anak HIMAS, padahal kita tuh udah sering banget hampir ketemu. Hampir ya, jadi belum ketemu. Namanya sebut saja Meris, dia anak Unsoed juga. Kita kenal di fb temenku si om Qirom, jadinya akrab di fb. Ketika Sosialisasi HIMAS, Meris ikut aku ngga. Ketika ngambil titipan si bebey ke meris, aku masih di rumah. Hmm tapi rencana Tuhan itu emang indah ya, kita dipertemukan di registrasian SNMPTN undangan di Unsoed pusat. Hahahaha lucu dehh,, pas aku bawa KPMDB sama mba Mis sama mas Tata, Meris nyeletuk “Brebes ya mba, saya juga Brebes” kata dia, “Brebesnya mana?” kataku, “Bumiayu sanaan lagi”kata dia, “apa sih, Paguyangan apa?”kataku, “bukan sana lagi”kata dia “hah, Salem apa?”tanyaku, “ia bener, kok mba tahu sih”kata dia, “aku juga dari Salem”kataku, “hah, masa sih, siapa koh?”tanya Meris, “Endah, kamu?”tanyaku, “Meris”kata dia, “ya Allah kamu kan yang di FB itu ya, yang nama fbnya enah harti gumindar itu ya”kata dia “iaaa,,”kataku girang, wahh seru banget dehh pertemuan pertama itu, pantes ngebet banget pengen bikin Stand buat ngejaring mahasiswa baru, ternyata selain nyari maba ketemu teman-teman yang tak terduga jugaa. Lucu deh pokoknya mahh. Pertemuan tidak terduga emang lebih berkesan rasanya. See youu.

Minggu, 03 Juni 2012

Ketika Feromon Menyapaku

Februari 2012,

Masih ingat dengan catetan facebookku yang berjudul Cinta, Feromon atau... ?, yah itu catetan yang baru aku tulis kemarin dan hari ini aku bertemu dengan feromon itu.

Berawal di sore hari tadi, terjadi rebutan remote televisi, yah, ini memang selalu terjadi di rumahku. Si ibu yang suka sinetron, si ade yang suka kartun dan aku lebih suka tayangan yang bermanfaat daripada kedua tayangan itu. Aku senang sekali karena saingan terberat di rumah yaitu sang kepala keluarga sedang sibuk dengan buku-bukunya untuk ujian sabtu besok. Rebutan pun dimulai, untuk naklukin si ade aku cukup memberikan ponselku dan dia pun akan asyik dengan permainan sepak bola favoritnya itu. Saingan berikutnya adalah si ibu, tidak tahu, aku selalu tidak cocok dengan ibuku sendiri, aku tidak tahu penyebabnya, dan bisa di pastikan setiap kami berdekatan di situ akan ada pertengkaran dan pertengakaran, termasuk masalah nonton televisi. Remote pun kami perebutkan seperti anak kecil yang berebut satu mainan. Tidak ada yang mau mengalah di situ, dan tidak sengaja terpencet angka dua, dan pindahlah channel televisi di rumahku itu, dari awalnya kita nonton Bernard Bear bareng jadi nonton Silet bareng. Dan kita pun diam.

Di episode Silet sore ini adalah tentang kepopuleran POLTENG (Polisi Ganteng), yaitu Bripda Syaeful Bachri, sumpah dia benar-benar ganteng. Dia tuh seolah seorang artis yang dapat peran jadi seorang Satpollantas. Dia menjadi tenar saat mengamankan lalu lintas pada saat perayaan Cap Go Meh di kota Bandung. Karena ketampanannya dia di potret oleh seseorang dari kejauhan, gambar dia di curi, dan di upload ke twitter. Heboh sekali sepertinya di jejaring sosial itu, padahal di twitterku tadi pagi hanya ada dua orang yang mampir (bisa Follow twitterku Endah Velove Lyan).

Ok, tinggalkan twitterku yang sepi, kembali ke gejala feromon. Pada saat melihatnya, badan aku sudah bergetar, mukaku panas, dan merah. Akupun senyum-senyum sendiri karena terlalu gemas melihatnya. Mungkin jika aku jatuh cinta pada seseorang di sekitarku, dan aku di ledek, mukaku akan seperti Lobster goreng, padahal diledekpun mukaku selalu merah meskipun aku ga suka orang itu, apalagi jika suka, hmm panas banget sepertinya ini muka. Sampai tayangan itu habis aku tak memindahkan channel begitu pula si ibu. Tanganku terus ku gerak-gerakan, entah megang apapun, aku remas-remas dan mencoba mengurangi rasa yang meluap dan semakin meluap itu.

Biasanya jika perasaan sudah kacau seperti itu, aku ga bisa mikir dengan jernih, dan kemudian aku akan menceritakannya ke beberapa orang, aku nulis status di facebook, aku sms teman-temanku, dan yang terakhir biasanya akan ku tulis di buku. Tayangan berakhir aku pergi ke kamar dan mengguling-gulingkan tubuhku, aku update status lagi dan aku sms teman-temanku lagi. Seolah-olah aku bangga jika aku lagi jatuh cinta, padahal aku lagi menggigil dan pengen berteriak pengen nangis, dan mencoba mengingkarinya, aku berfikir aku tidak boleh jatuh cinta, aku tidak boleh merasakan itu saat ini, meskipun aku sadar aku takan bisa menampik fitrah dari Tuhan ini, Fitrah yang harus kita kuasai seutuhnya agar tidak terlalu terjerembab ke dalam dosa, karena aku belum boleh terlalu dalam merasakan ini, aku hanya ingin rasa ini akan ku luapkan hanya untuk suamiku kelak, suami yang akan kucintai karenaNya, semoga saja amien.

Sapaan feromon kali ini begitu menyiksa namun cukup singkat. Biasanya aku selalu mencoba menghilangkannya dengan solat kemudian membaca ayat suci Al Quran, namun karena aku sedang kedatangan tamu bulanan, jadi aku nulis kata Syaeful Bachri sebanyak mungkin, aku tambahkan embel-embel I love You di dalamnya. Mungkin aku terlalu lebay, namun begitulah aku jika Feromon itu menyapa hatiku. Asalkan bisa hilang, aku akan melakukan apapun, tentunya yang masih dalam batas kewajaran.

Aku menulis, di sambi smsan kemudian facebookan dan tentu saja sesekali mengguling-gulingkan badanku. Sesekali bayangan bripda yang satu itu hadir dalam pikiranku. Namun saat ku tulis catetan ini, aku malah mencari-cari seperti apa yah dia, aku putar-putar otakku, agar aku bisa mengingatnya, namun yang ada nihil. Hupt aku selalu begini, cepat jatuh cinta, cepat bosan, dan mudah lupa.

Sedikit-sedikit rasa yang tadinya begitu bergetar dan menyiksa itu menjadi pudar. Aku mulai biasa lagi, aku keluar kamar, makan, ngemil dan aku melupakannya. Aku biasa lagi saat ini, namun masih ada sedikit getaran-getaran, akibat dari rasa yang memuncak tadi. Tapi tidak apa-apa, aku menikmatinya.

Tadi sempat aku cari nama Syaeful Bachri di FB, yang ku temukan status orang-orang yang seperti aku, rata-rata sih pada bilang naksir si bripda itu karena kegantengannya, ada juga yang membubuhkan kata POLTENG, atau membandingkannya dengan Norman Kamaru. Hmm, Feromon, Feromon, aku jadi lebih memaknai arti dari feromon itu saat ini, aku menyimpulkan jika Feromon itu rasa nafsu atau kagum yang hanya sesaat. Aku juga memahami jika aku mengungkapkan feromon yang menyapa pada orang-orang yang menyebarkan virus itu pada hatiku, aku yakin mantan pacarku jumlahnya cukup banyak. Untung aku tak pernah mempunyai keberanian akan itu semua, aku selalu berfikir ke depan, aku tak ingin masa depanku hancur hanya karena rasa cinta, aku tak ingin rasa cinta untuk suamiku kelak terkalahkan oleh rasa cintaku pada sang mantan, aku selalu berfikir jika aku menjalin hubungan dengan seorang yang belum tentu akan menjadi milikku itu hanya akan mengumbar nafsu belaka, aku tak ingin waktuku terbuang sia-sia hanya karena ingin berduaan dengan lelaki yang membuatku jatuh cinta, aku berfikir tubuhku terlalu berharga dan mahal jika aku menyerahkannya pada lelaki yang ku cintai tanpa ada ikatan perkawinan, karena aku yakin setiap yang pacaran itu pasti akan melakukannya meskipun hanya pegangan tangan, tanganku terlalu suci dan terlalu bersih untuk dinodai oleh lelaki yang hanya cinta sesaat saja. Aku percaya cinta itu akan hadir karena komitmen, itulah arti cinta sebenarnya, cinta adalah komitmen. Aku selalu berkata orang-orang tua zaman dahulu itu lebih pintar dan beruntung. Mereka menikah karena orang tua, toh anaknya tetap banyak, itu satu pelajaran yang ku ambil jika cinta itu adalah komitmen. Mereka menikah terlebih dahulu baru jatuh cinta, karena pertemuan, karena komunikasi, mereka berinteraksi setelah berkomitmen, dan mereka pun menjadi pasangan yang abadi, dan yang memisahkan hanya kematian, mungkin saja mereka akan di persatukan kembali menjadi penghuni surga, semoga saja amien.

Begitu banyak hikmah dari peristiwa yang kita alami, pintar-pintarnya kita saja yang memahaminya, memaknainya dan mensyukurinya. Hikmah Feromon kali ini, aku jadi lebih tahu tentang feromon itu sendiri, aku jadi bersyukur, aku tak bisa mengungkapkan yang kurasa pada lawan jenisku, aku jadi lebih menghargai kehidupan orang tua jaman dahulu, dan tentu saja berkat Feromon ini tulisan ini hadir di mata kalian. Semoga kisahku ini membawa manfaat buat kita semua. ^_^  percayalah Tuhan itu selalu menyembunyikan hikmah di balik setiap cobaannya, cari dan temukanlah.

 

Pernikahan

Maaf kalo Mbak Blog kaget dengan tulisanku kali ini. Maaf.. sudah setahun tidak menyentuhmu sama sekali. Dan yang perlu diperhatikan adalah,...