Selasa, 30 Oktober 2012

buat kamu, "maaf"


Pertama ingin ku ucap maaf atas selama bersamamu aku tak pernah serius. Menganggap kamu ada, ketika aku butuh saja. Maaf, aku tak pernah mau menemuimu, aku takut gossip-gosip itu akan tersebar semakin luas. Maaf, aku tidak memahami keinginanmu, sehingga mungkin sampai saat ini, masih membenciku. Maaf atas segala luka yang ku goreskan untukmu. Maaf atas segala rasa yang kutuangkan di hatimu, namun ku dengan mudah membuangnya.

Terimakasih kamu telah mengajariku akan arti sebuah kesetiaan. Terimakasih telah nelpon mahal-mahal tiap kamu ada waktu. Terimakasih atas boneka jepangnya. Terimakasih atas curhatan tentang pengalamanmu yang berwarna. Terimakasih bersamamu sempat menekan perasaan tertekanku di masa SMA.

Kamu, sempat membuatku melayang-layang di setiap harinya. Kamu sempat mewarnai hari-hariku meski tanpa ikatan. Ahh,, aku selalu berkata “kalau jodoh ga bakal kemana”, dan kamu juga mengiakan, ternyata kita tidak jodoh yaa. Cukuplah kamu membenciku, ibumu, bapakmu, bahkan keluargamu. Seolah-olah aku itu seseorang yang membunuhmu. Aku mohon berhenti meliriku sinis seperti itu, aku mohon berhenti menyalahkan kelluargaku karena aku tak mau denganmu.

Tolong dengarkan penjelasanku, meskipun ini sudah terlambat. Kamu tahu kan, aku selalu menceritakan mimpi-mimpiku. Yahh kamu sampai hapal, aku ingin jadi duta besar yang bisa pergi ke korea dan jepang. Aku ingin jadi wartawan dan relawan peliputan jalur gaza di Palestine sana. Hmm, terlalu tinggi memang, tapi apa daya, itulah mimpi anak SMA yang lugu dan polos ini. Tiba-tiba di rumah banyak sekali gossip, kau tidak tahu jika aku paling takut masalah pribadiku terungkap ke public. Sementara kamu dan keluargamu, terus saja, mencari perhatian dengan menebar cerita ke tetangga-tetangga bahwa kamu bahagia, bahwa aku sama kamu itu jadian. Huhh, kamu salah, aku bukan artis yang ingin kehidupanku terekspous, aku bukan kamu yang bangga dengan menceritakannya ke tetangga. Apalagi ketika ada gossip kamu mau melamar aku. Hmm, aku ilfill. Sejak kapan??,, kamu tidak pernah membicarakannya. Kamu tahu kan, jika mimpiku tuh tinggi pada waktu itu. Kamu tahu kan bagaimana cara mengejar mimpi itu?, yaa,, sekolah. Aku yakin kamu bukan orang bodoh. Hmm, kamu tak tahu jika pas SMA itu aku sangat takut akan pernikahan, mungkin hingga saat ini. Jarak usia kita yang lima tahun lebih, membuat aku tak yakin denganmu. Aku yakin pasti akan meninggalkanmu, sebellum jadi milikmu. Jadi aku putuskan untuk menghindarimu. Maaf aku menghindarimu dengan bisu. Maaf aku memang pengecut.

Semoga perasaanmu untukku hilang sesirna-sirnanya. Jangan pernah melihat aku dengan mata cintamu itu. Apalagi saat kau bersamanya. Aku mohon, buanglah sisa cintamu untukku sejauh mungkin. Aku takut kamu melihatku saat terakhir kita bertemu dulu. Cukup bahagialah bersamanya.

Terakhir, buat kamu, Happy Wedding yaa. Kata ibu aku ga di undang yaa. Hmm oke deh, ngga papa. Mungkin karena aku ga di rumah juga, jadi kamu ga ngundang, kan sia-sia juga kalo aku ga dateng. Bahagiakan dia, buat hidupnya lebih indah. Aku tahu dia siapa, dia wanita yang pas buat kamu. Aku ga tau dia tahhu atau ngga tentang masa lalu kita. Bukalah lembaran baru. Lupakan aku yang pernah di hatimu. Jadikan dia satu-satunya. Kita jadi sodara lohh.. bahagiakan adikku yaa,, jangan pernah menyia-nyiakkannya. Selamat J, beri aku keponakan-keponakan lucu J.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pernikahan

Maaf kalo Mbak Blog kaget dengan tulisanku kali ini. Maaf.. sudah setahun tidak menyentuhmu sama sekali. Dan yang perlu diperhatikan adalah,...