Kamis, 26 September 2013

Lentera Jiwa



Lentera Jiwa



lama sudah ku mencari, apa yang hendak kulakukan
s’gala titik kujelajahi, tiada satu pun kumengerti
tersesatkah aku di samud’ra hidup



kata-kata yang kubaca, terkadang tak mudah kucerna
bunga-bunga dan rerumputan, bilakah kau tahu jawabnya
inikah jalanku, inikah takdirku



Reff:
biarkan ku mengikuti suara dalam hati
yang s’lalu membunyikan cinta
ku percaya dan kuyakini murninya nurani
menjadi penunjuk jalanku
lentera jiwaku



woh…..ye…ye…



kubiarkan ku mengikuti suara dalam hati
yang s’lalu membunyikan cinta
ku percaya dan kuyakini murninya nurani
menjadi penunjuk jalanku
lentera jiwaku



inget tulisanku yangini  dalam salah satu kalimatnya berbunyi “Dari SMP ayah sudah bilang nanti aku masuk PGSD atau  AKBID sumpahh gada greget sama sekali, masa depan ditentukan orang tua. bukan aku namanya jika tak berani menetang, kebanyakan kehendak orang tuaku aku tentang, jadi mereka sudah biasa dengan sikapku ini. Bukannya aku tak berbakti, aku selalu berfikir jika aku hidup tidak sesuai dengan keinginan hati aku tidak akan bahagia”. Sungguh diluar dugaan aku bakal kembali mengenang nostalgia ini.



Tidak sedang memberontak ke orang tua, tidak sedang mempunyai keinginan yang menggebu-gebu selain cepet kuliah yang tentunya orang tuaku juga menunggu-nunggu. Ini akan bercerita tentang lentera jiwa.



Seperti kutipan lirik lagu di atas, Lentera Jiwa dari Nugie. Aku merasa sudah menemukannya. Aku menemukan lenteraku yang akan aku bawa di tengah kegelapan. Lentera yang akan menyirai di setiap sisi gelapnya kehidupan.



Aku menemukan lentera ini ketika SD dulu, apa itu, menulis. Awalnya aku mencorat-coret buku diary ibuku pas zaman SPG silam. May be bakat ini emang udah keturunan dari beliau. Eh, tapi bapakku pinter juga bahasa Indonesianya. Oke udah.



Menurutku menulis itu adalah panggilan jiwa, yang mana aku merasa happy ketika melakukannya, dan nyaman banget. Dulu aku suka bikin cerpen-cerpen gitu, banyak kok yang di posting di blog. Tapi yang bikin bimbangnya, tulisan itu biasanya terinspirasi dari pengalamanku, dan pengalamanku sangat minim. Apalagi dalam bidang percintaan, aku hanya tau jatuh cinta, aku ga pernah patah hati, atau ngerasain kangen banget sama pacar. #ah namanya juga jomblo hehe.



Menulis juga membuatku bertahan hingga semester 7 ini. Berkat kemampuanku, aku dapet nilai A di beberapa mata kuliah yang dasarnya menulis. Selain itu, aku juga merasa ga pernah salah jurusan berkat lentera jiwa.



Kemarin animator Indonesia mas Wadit di acaranya Kick Andy, mengatakan dalam animasinya, kalo kita di suruh haru memilih antara mengikuti arus atau berjalan di kegelapan, maka pilihlah yang berjalan di kegelapan. Karena jika kita memilih sungai, kita tidak tahu seperti apa kondisi sungai itu, namun jika memilih kegelapan, kita dapat menyalakan lentera jiwa kita, sehingga kita dapat menemukan jalan kebahagian.



Lentera jiwa punyaku itu udah membawaku dalam kebahagiaan. Aku bahagia di kota mendoan ini, aku bahagia dengan komunikasi, aku bahagia karena aku sudah menemukannya.



Lentera Jiwa, Terangi aku selalu J.



 



Terinspirasi dari acara Kick Andy, Jumat 20 september 2013, auditorium Graha Widyatama Purwokerto. Unsoed, Fisip, Komunikasi semester 7.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pernikahan

Maaf kalo Mbak Blog kaget dengan tulisanku kali ini. Maaf.. sudah setahun tidak menyentuhmu sama sekali. Dan yang perlu diperhatikan adalah,...