Sabtu, 08 Februari 2014

Komunikasi Lintas Budaya : Komunikasi Nonverbal di Kecamatan Salem



TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
Komunikasi Nonverbal





Disusun oleh:
Endah Hartimulyani  Gumindar
F1C010016


Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
2012

Komunikasi Nonverbal

Pada saat ini manusia berkomunikasi dengan berbagai cara, ada yang menggunakan alat bantu atau yang di sebut Channel (media), ada yang langsung dan ada juga yang memakai bahasa isyarat. Bahasa Isyarat??,, ya, bahasa ini juga bisa di kategorikan dengan nama komunikasi nonverbal. Bentuk komunikasi terbagi dua yaitu verbal dan non verbal. Di sini akan di bahas lebih lanjut mengenai komunikasi Non verbal.
Menurut Wikipedia.com Komunikasi nonverbal merupakan komunikasi dimana pesannya itu tidak di sampaikan dengan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal. Di sini saya akan mencoba berbagi informasi mengenai komunikasi nonverbal yang ada di daerah saya.
Nama kampung saya adalah Ciwindu sebuah kampung yang ada di Desa Wanoja Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Kampung saya berbatasan dengan wilayah Jawa Barat, tepatnya dengan Kabupaten Kuningan. Tentu saja kampung ini pun berbahasa dan berkultur Sunda. Nama Ciwindu menjadi nama abadi bagi kampung saya,  menurut sejarah nama itu di sematkan ketika adanya bencana kekeringan yang melanda daerah saya selama delapan tahun. Namun ajaibnya kampung saya tidak mengalami kekeringan sama sekali, jadilah nama Ciwindu di sematkan pada kampung saya. Kata Ciwindu sendiri berasal dari kata Cai dan Windu yang berarti air dan delapan, sebagaimana halnya, peristiwa kekeringan itu. Kampung saya ini termasuk pada wilayah Salem Utara.
Di kecamatan Salem ada sesuatu yang unik dalam arah hadap rumahnya. Maksudnya kebanyakan rumah di sana menghadap ke arah yang sama, yakni ke arah utara dan ke arah selatan, Tapi untuk jaman sekarang ada juga rumah yang menghadap ke barat ataupun timur. Di kampung saya, kultur itu masih melekat sampai saat ini. Seluruh rumah di penjuru kampung saling berhadapan ke selatan dan utara, sehingga menciptakan arsitektur yang indah dan rapih.
Konon katanya, wilayah Salem Utara itu (perbatasannya di Sungai Cigunung yang membelah kecamatan ini), termasuk dalam wilayah Pagedongan. Pagedongan ini merupakan nama wilayah yang berada di bawah Gunung Sagara dan Gunung Kumbang. Menurut Ilmu Galuh (orang salem biasanya menyebutnya dengan kata “elmu galuh”) jika ada rumah yang menghadap sama dengan masjid dan menghadap ke Gunung Sagara dan Gunung Kumbang itu pamali. Menurut cerita simbah saya (melalui perantara ayah saya), jika ada yang melanggar maka akan terjadi bencana besar, seperti angin ribut (mungkin angin kumbang atau angin puting beliung), hujan besar di sertai angin dan petir, longsong, dan kebanjiran.
Gunung Kumbang dan Gunung Sagara merupakan gunung keramat di kecamatan Salem. Sebenarnya ada satu lagi yakni Gunung Pojok Tilu, namun letakya cukup jauh dari kampung saya, jadi tidak terlalu berpengaruh. Gunung Kumbang itu, menurut cerita merupakan bagian dari anak Gunung Slamet, karena Kawah yang ada di dalam perut gunung kumbang itu terhubung dengan Gunung Slamet, jadi menurut orang tua jaman dahulu itu, jika gunung slamet meletus Gunung Kumbangpun akan bergejolak, sehingga menjadi Gunung yang di keramatkan. Kalau Gunung Sagara merupakan pusat Agama Hindu di kecamatan Salem, jadi kekeramatannya sudah tidak bisa di ragukan lagi. Setiap bulan Syura, selalu di adakan jiarah, dan jiarah itu di beri nama Ngasa. Ngasa dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai “elmu Galuh”.
Menurut saya, arah hadap dari sebuah rumah, termasuk dalam komunikasi nonverbal, yaitu pada konteks komunikasi objek. Karena dari arah hadap rumah yang seragam itu, menciptakan sebuah pesan dari komunikator (orang-orang jaman dulu) kepada komunikan (keturunannya), mengenai akan adanya bencana jika menyalahi aturan. Mungkin saja, para nenek moyang di Kecamatan Salem menciptakan mitos ini, agar arsitektur di Kecamatan Salem bagus dan beraturan sehingga indah di pandang mata.
Masyarakat Kecamatan Salem merupakan masyarakat yang agraris. Sehingga terciptalah pemandangan yang hijau di seluruh penjuru kecamatan ini. di kecamatan ini sektor pertanian benar-benar di andalkan karena merupakan penghasilan utama masyarakatnya.
Dalam bercocok tanam pun, melahirkan sejuta mitos. Misalnya pada cara bercocok tanam, arah hadap bercocok tanampun di tentukan oleh Ilmu Galuh. Pada umumnya seluruh masyarakat di kampung saya selalu menggunakan ilmu tersebut agar tanamannya selamat dan ilmu ini dikenal dengan nama Ilmu Tahat. Berikut merupakan arah hadap bercocok tanam di kampug saya, dan kampung-kampung lainnya:
Hari                                                                        arah hadap

Sabtu                                                                           utara
Minggu                                                                        timur
Senin                                                                           kidul
Selasa                                                                          barat
Rabu                                                                            utara
Kamis                                                                          barat
Jumat                                                                           barat
Menurut orang tua jaman dahulu, Ilmu Tahat ini, berguna untuk keselamatan tanaman yang sedang di tanam. Pada Ilmu Tahat ini tergantung juga dengan bulannya. Sayang, bapak saya tidak  bisa menceritakannya, di karenakan faktor usia (Lupa hhehehehe).
Ilmu Tahat atau ilmu bercocok tanam ini merupakan bentuk dari komunikasi nonverbal (kata bapak juga kan hehhehe). Dalam bercocok tanam, tersimpan pesan-pesan yang terkandung dalam Elmu Galuh tersebut. Pesan-pesan agar tanamannya selamat, dari apapun, baik dari hama ataupun bencana alam. Memang pada jaman dulu ataupun sekarang, keselamatan merupakan sebuah prioritas yang utama termasuk keselamatan dalam bercocok tanam yang memang berpengaruh pada aspek kehidupan petani di seluruh penjuru dunia. Banyak orang yang menggunakan berbagai cara  untuk  memperoleh keselamatan tanamannya. Pada suku sunda yang ada di tafal batas ini menggunakan ilmu tahat sebagai ilmu untuk menyelamatkan tanamnnya.  Ilmu tahat ini termasuk dalam kategori komunikasi nonverbal temporal atau kronemik. Pada kronemik ini, jika suatu budaya taat pada waktu makan kebudayaan tersebut termasuk dalam peradaban maju. Pada kronemik ini bisa di contohkan juga dengan kedisiplinan. Pada masyarakat Indonesia dikenal dengan waktu “karet”nya, jadi peradabannya pun belum maju, karena hanya sebagian saja yang sudah menerapkan kedisiplinan dalam hidupnya.
Itulah yang saya ketahui mengenai komunikasi non verbal, mungkin ada beberapa yang melenceng ataupun melenceng semua dari fokus fikiran, saya mohon maaf, karena memang itulah pengetahuan saya, yang mungkin baru sebutir pasir.
NB: elmu Galuh merupakan ilmu yang di bawa oleh para prajurit kerajaan galuh pada saat wilayah salem berada pada pengaruh kekuasaan kerajaan galuh jawa barat. Ilmu ini di dapat secara turun temurun dan sudah hampir punah kondisinya. Padahal mungkin saja ilmu-ilmu itu benar dan memang akurat, karena metodenya sudah di olah oleh para manusia pada jaman dahulu kala, yang konon katany memang manusia-manusia yang super.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pernikahan

Maaf kalo Mbak Blog kaget dengan tulisanku kali ini. Maaf.. sudah setahun tidak menyentuhmu sama sekali. Dan yang perlu diperhatikan adalah,...