Sabtu, 08 Februari 2014

Iklan Media Cetak

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP
MATA KULIAH IKLAN MEDIA CETAK




Disusun oleh:
Endah Hartimulyani  Gumindar
F1C010016



Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
2012


Analisis Sampah
Manusia di dunia ini semakin hari semakin bertambah. Bertambahnya jumlah manusia menyebabkan banyak perubahan-perubahan. Tempat tinggal manusia semakin bertambah, merembet kemana-mana, luas tak terhingga. Tempat bekerja pun berceceran dimana-mana, mungkin tanah sejengkal pun dapat dijadikan sebuah usaha oleh makhluk yang paling kreatif ini. Tidak hanya itu, penjualan konsumsipun bertambah. Banyak pedagang makanan di sepanjang sudut kota ataupun desa.
Berawal dari jenis makanan beragam yang ditawarkan di setiap sudut kota, jenis pembungkusnya pun bermacam-macam. Ada yang terbuat dari kertas, kertas minyak, plastik dan daun pisang. Ketika semua pembungkus itu kosong, maka akan di buang, dan pada saat inilah pembungkus-pembungkus itu menjadi sampah.
Sampah merupakan bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembuatan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan. Jadi sampah tidak hanya dalam konteks pembungkus makanan saja, apapun yang sudah ruksak dan tidak terpakai atau apapun yang di buang itu dinamakan sampah.
Sampah tidak akan bermasalah jika manusia tidak berulah. Para manusia itu lebih banyak membuang sampah bukan pada tempatnya. Mereka membuang sampah secara sembarangan, sehingga menyebabkan lingkungan kotor dan pencemaran. Sudah banyak himbauan-himbauan agar manusia membuang sampah pada tempatnya, namun tidak pernah digubris. Mereka sebenarnya tahu dan mengerti akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, namun mereka tetap melakukannya.
Di akhir abad lalu, sungai-sungai masih bersih dan jernih. Manusiapun tidak sebanyak sekarang, mereka menjaga kelestarian lingkungan. Namun, pada saat ini sungai-sungai itu menjadi aliran sampah, berwarna keruh dan kecokelatan. Itu karena ulah manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Sering kali melihat banyak warga di sekitar sungai yang sedang menyapu lidi, dan kemudian sampahnya di buang ke sungai, sungguh miris sekali. Padahal sungai-sungai itu adalah sumber kehidupan mereka. Jika di kelola dengan baik, sungai-sungai itu dapat menjadi tambak-tambak ikan, namun yang ada sekarang hanyalah tambak sampah.
Pemerintah telah banyak menyebar tong-tong sampah di jalan raya. Itu termasuk bentuk pelayanan mereka terhadap lingkungan. Namun, yang ada, warganya itu malah seenaknya membuang sampah di pinggir jalan. Sekarang yang ada jalanan penuh sampah, padahal tong-tong sampah di sepanjang jalan itu kebanyakan kosong.
Jika tong sampah dapat berbicara, mungkin mereka sedang berteriak-teriak agar manusia memberi mereka makan dengan sampah. Mereka kelaparan, karena tak ada manusia yang memberi makan. Mereka bak pengemis-penngemis di jalanan yang mengais-ngais meminta sumbangan, sungguh kasihan.
Pada saat ini, sudah banyak orang yang memulai untuk membuang sampah pada tempatnya. Bahkan di beberapa negarapun, jika ada orang yang membuang sampah sembarangan mereka akan di denda. Itu terbukti dengan bersihnya lingkungan mereka. Lalu bagaimana dengan Indonesia?. Indonesia tetap sama, meskipun sudah banyak gerakan pecinta lingkungan, namun tetap saja mereka kalah oleh jutaan manusia yang belum juga sadar.
Di Indonesia, kesadaran dalam membuang sampahnya masih minim sekali. Entah mengapa hal itu bisa terjadi, mungkin karena sosialisasi pemerintahnya yang kurang. Mungkin juga karena banyak moto orang indonesia yang berbunyi “adanya peraturan adalah untuk dilanggar”, hmm.
Saat ini, orang Indonesia sudah mulai merasakan dampak dari ulah mereka karena membuang sampah sembarangan. Banjir-banjir hadir di setiap penjuru kota. Bau-bau tak seap pun mampir setiap kali melintasi tumpukan sampah di sudut-sudut jalan. Pandangan matapun mulai jengah karena bosan melihat sampah dimana-mana.
Tidak hanya itu banyak bahaya-bahaya sampah (dikutip dari http://www.fokus.idesegar.biz/fokus-life-style/bahaya-sampah-sampah-bagi-manusia-dan-lingkungan.html lainnya), antara lain:
1.      Menimbulkan beberapa penyakit, yaitu:
  • Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
  • Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
  • Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
  • Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

·         Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
·         Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.        
·         Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).   
·         Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
·         Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
Dan masih banyak dampak sampah yang lainnya.
Mengerikan sekali jika melihat dampak-dampak yang ditimbulkan oleh sampah ini. Aksi peduli lingkunganpun semakin di gerakan. Ada yang membersihkan laut, ada yang membersihkan sungai, jalan raya, dan tempat-tempat ramai yang selalu mengundang untuk membuang sampah sembarang. Salah satu program mereka antara lain, pemisahan sampah organik (atau bisa juga di sebut dengan sampah basah) dan sampah anorganik atau sampah kering. Sampah ini perlu di pisahkan agar dapat di daur ulang lagi, sehingga bisa dimanfaatkan. Daur ulang merupakan proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya adalah menghemat energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca dari pada pada proses pembuat barang baru.
Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
prinsip pengolahan sampah bisa dilakukan dengan mengurangi,menggunakan kembali, mendaur ulang, mengganti. Sedangkan cara mengolah sampah organik menjadi kompos ada dua yaitu dengan pengomposan menggunakan drum plastik dan dengan proses pembuatan kompos aktif ekpres. Pengomposan dengan menggunakan drum plastic lebih cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga. Sedangkan macam-macam kompos yaitu kompos praktis satu, kompos plastic dua, kompos praktis tiga, kompos sampah rumah tangga, kompos tinja, dan kompos BIPIK.

Dilihat dari keunggulan atau kelebihannya mengolah sampah organik yaitu mampu untuk menyediakan pupuk oraganik yang lebih murah serta ramah lingkungan,mengurangi tumpukan sampah organic yang berserakan disekitar tempat tinggal kita, membantu pengolahan sampah secara cepat dan lebih baik, menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir, mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir, menyelamaykan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat dan lain-lain. Setelah menjadi pupuk kompos,selanjutnya pupuk siap untuk digunakan sebagai penyubur tanah. Kekurangan dari pupuk kompos adalah unsure hara relatif lebih lama diserap oleh tumbuhan, cara pembuatannya lama dan sulit dibuat dalam skala besar.Oleh karena itu untuk mendukung peningkatan hasil-hasil pertanian maka diperlukan pupuk buatan.
Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Pemanfaatan sampah anorganik ini (dikutip dari  http://kiarapedes2.blogspot.com/2011/02/pemanfaatan-limbah-anorganik.html) adalah sebagai berikut:
a)      Limbah Plastik. 
Limbah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Plastik juga digunakan sebagai perabotan rumah tangga seperti ember, piring, gelas, dan lain sebagainya. Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama. Banyaknya pemanfaatan plastik berdampak pada banyaknya sampah plastik. Padahal untuk hancur secara alami jika dikubur dalam tanah memerlukan waktu yang sangat lama. Cobalah kalian kubur sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi penutup tanahnya dapat dipastikan bahwa plastik tersebut akan tetap utuh. Karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda. Misalnya ember plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat berupa ember kembali atau dibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan anak-anak. Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan lainnya.
b)     Limbah Logam
Sampah atau limbah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya yang paling banyak kita temukan dan yang paling mudah kita manfaatkan menjadi barang lain yang bermanfaat. Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, gift box, dan lain-lain.
c)      Limbah Gelas atau kaca
Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang sama seperti barang semula atau menjadi barang lainseperti botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.
d)     Limbah Kertas
Sampah kertas kelihatannya memang mudah hancur dan tidak berbahaya seperti sampah plastik. Namun walau bagaimanapun yang namanya sampah pasti menimbulkan masalah jika berserakan begitu saja. Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun tak langsung. Secara langsung artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau barang yang berguna lainnya. Sedangkan secara tak langsung artinya kertas tersebut dapat dilebur terlebih dahulu menjadi kertas bubur, kemudian dibuat berbagai kerajinan. Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotak hiasan, sampul buku, bingkai photo, tempat pinsil, dan lain sebagainya.

Sampah tidak hanya merugikan, tapi juga dapat dimanfaatkan tergantung bagaimana ke kreativitasan manusia. Pemanfaatan sampah ini juga dapat mengurangi penumpukan sampah. Tidak hanya itu manusia pun mulai tergerak untuk memanfaatkan sampah ini. Sudah baanyak hasil cipta kreasi manusia yang berbahan sampah ini, misalnya tas perempuan dari plastik pembungkus permen.
Di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA, banyak pemulung-pemulung yang memanfaatkan sampah. Mereka rela barbau-bau ria demi untuk menompang kebutuhan hidup, yang semakin hari semakin melambung tinggi harganya. mereka sadar bahwa sampah tidak hanya merugikan tapi juga dapat memberi makan mereka.
Jika semua orang membuang sampah sesuai dengan jenisnya, maka para pemulung pun tidak akan terlalu berat dalam bekerja. TPA pun tidak akan terlalu bau, karena sampah sudah di pisahkan jenisnya. Untuk sampah jenis organik akan menuju tempat pembuatan kompos. Sedangkan untuk sampah anorganik langsung ke TPA untuk dipilih segi kualitas dan bahannya.
Bagaimana, masih ingin membuang sampah sembarang?. Tentu tidak bukan?. Selain dengan membuang sampah pada tempatnya akan menambah keindahan lingkungan. Kita juga dapat membantu para pemulung dalam mengais rejeki. Jangan lupa buanglah sampah sesuai dengan jenisnya, agar pemanfaatannya akan semakin maksimal. J
Beberapa sumber yang membantu:
INSPIRASI : Kawasan Sri Ratu dan lingkungan FISIP

1 komentar:

  1. Terimakasih telah menyertakan Link Web kami, tetapi sayangnya web kami Fokus.idesegar.biz sudah tidak aktif dan telah kami ganti dengan http://katamocca.com/

    BalasHapus

Pernikahan

Maaf kalo Mbak Blog kaget dengan tulisanku kali ini. Maaf.. sudah setahun tidak menyentuhmu sama sekali. Dan yang perlu diperhatikan adalah,...