Sabtu, 08 Februari 2014

Pengantar Antropologi "Perubahan Budaya Komunikasi" : salah satu dari kita udah lulus ^^



TUGAS TERSTRUKTUR
PENGANTAR ANTROPOLOGI
“PERUBAHAN BUDAYA KOMUNIKASI PADA ERA GLOBALISASI”

Disusun oleh:
SITI MISROKHAH URAFA                      F1C008067
ENDAH HARTIMULYANI. G                  F1C010016
ROSALINA                                                   F1C010039

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
 ILMU KOMUNIKASI
2011

A.    PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Komunikasi merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa komunikasi maka manusia dapat dikatakan “tersesat” dalam kehidupan ini. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan lambang-lambang, kata-kata, gambar-gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. Pada pokoknya komunikasi mengandung situasi keprilakuan sebagai minat sentral dimana seseorang sebagai sumber menyampaikan suatu pesan pada seseorang atau sejumlah penerima yang secara sadar bertujuan mempengaruhi perilakunya.
Sejarah perkembangan komunikasi pun terus mengalami perubahan di setiap masa. Mulai zaman pra sejarah hingga era modern seperti saat ini. Di setiap zaman, manusia punya model komunikasi yang yang berbeda sesuai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Perkembangan komunikasi sangat dipengaruhi oleh peradaban ilmu pengetahuan. Kemajuan teknologi informasi ataupun media-media komunkasi yang diciptakan manusia menjadikan komunikasi memiliki pola yang berbeda. Perbedaan pola itu bisa berupa efektivitas maupun efisiensi komunikasi.
Era globalisasi ditandai dengan penyerbuan komunikasi dan informasi yang menembus batas-batas budaya. Seluruh kemajuan yang diperoleh oleh manusia tidak bisa dilepaskan dari peranan komunikasi. sehingga sebagian orang menyebut komunikasi sebagai “perekat” hidup bersama. Hal ini dipahami karena istilah komunikasi itu sendiri mengandung makna bersama-sama (common, commoness: Inggris) berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti pemberitahuan, pemberian bagian (dalam sesuatu), pertukaran, di mana si pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya; ikut mengambil bagian.
Di samping sebagai lem perekat hidup bersama, komunikasi juga sering dipandang seolah-olah memiliki kekuatan gaib. Menurut B. Aubrey Fisher, tidak ada persoalan sosial yang tidak melibatkan komunikasi. Oleh sebab itu setiap saat manusia selalu dihadapkan dengan masalah sosial, yang penyelesaiannya menyangkut komunikasi yang lebih banyak atau lebih baik. Setidak-tidaknya semua kesalahfahaman yang kemudian menimbulkan konflik antara manusia dalam bidang politik, sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya dinyatakan sebagai akibat kesalahan komunikasi. Memang komunikasi sering dimunculkan sebagai kambing hitam, jika terjadi keruwetan dan ketidakharmonisan dalam hubungan antar manusia dan antara bangsa.
Komunikasi memang menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat, atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang selalu melukiskan komunikasi sebagai ubiquitous atau serba hadir. Artinya komunikasi berada di manapun dan kapanpun. Komunikasi merupakan sesuatu yang memang serba ada. Sifat komunikasi yang serba hadir ini, selain memberikan keuntungan juga sekaligus menimbulkan banyak kesulitan karena fenomena komunikasi itu menjadi luas, ganda dan multi makna.
Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka kelompok kami ingin mengetahui lebih jauh tentang perubahan budaya komunikasi di era globalisasi, yang mana dalam perubahan budaya komunikasinya mempunyai fase-fase tersendiri dan beragam.
2.      Rumusan masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat diketahui bahwa rumusan masalah yang akan kita bahas adalah sebagai berikut :
a.       Bagaimanakah perkembangan/perubahan komunikasi dari masa ke masa?
b.      Apakah era globalisasi itu?
c.       Bagaimana perubahan budaya komunikasi pada era globalisasi?
d.      Bagaimana Dampak Positif dan Negatif Perubahan Budaya Komunikasi pada Era Globalisasi?



B.     ISI DISKUSI

1.      Diskusi pertama jumat 1 April 2011, membahas tentang perkembangan budaya komunikasi dari masa ke masa.
1.      Komunikasi Manusia Prasejarah
Manusia prasejarah adalah masa manusia belum bisa menciptakan tulisan. Ilmu pengetahuan dan teknologi masih bersifat natural dan manual. Natural artinya manusia masih sangat bergantung kepada alam untuk bertahan hidup. Sementara manual, berarti manusia masih menggunakan tenaga tubuh, baik tenaga hewan maupun manusia.
Untuk berhubungan atau pun berkomunikasi dengan manusia lain, mereka menggunakan symbol-simbol, gambar, gerak tubuh, isyarat, suara teriakan, dan cara manual lainnya. Contohnya, bila terjadi suatu bahaya, untuk memberitahukan kepada manusia lain dilakukan dengan teriakan. Teriakan itu dilakukan secara bersambung dari satu manusia lain yang berada di tempat lain.
Media komunikasi melalui patung dan terlihat pada masa kebudayaan Paleolitik muda. Paleolitik muda memiliki empat periode kebudayaan, yaitu Aurignacian, Gravettian, Solutrean, dan Magdalena. Pada masa Aurignacian, belum ditemukan gambar atau lukisan di gua. Namun, pada masa ini, sudah ditemukan manik-manik kecil dari gading, patung-patung hewan dan manusia yang diukir pada sebuah gading.

2.      Retorika Komunikasi Yunani Kuno
Perkembangan komunikasi selalu dikaitkan dengan penggunaan retorika di zaman Yunani. Pada masa inilah, komunikasi digunakan sebagai alat persuasive menggunakan retorika telah ada sejak zaman kebudayaan Mesir Kuno. Tokoh yang menggunakannya adalah Kagemmi dan Ptah-Hotep.
Akan tetapi, pada masa Yunani Kunolah, tradisi retorika menjadi suatu yang sistematis dan terorganisasi. Kata retorika sendiri berasal dari nahasa Yunani, yaitu rhetor, yang artinya ‘orator’ atau bias juga ‘teacher’. Retorika adalah suatu teknik komunikasi untuk membujuk atau merayu secara persuasive untuk menghasilkan bujukan melalui karakter pembicara, emosiaonal ataupun logo.
Penggagas komunikasi retorika zaman Yunani Kuno adalah pemikir atau filosofis bernama Aristoteles. Menurut Aristoteles, retorika mencakup tiga unsur, yaitu ethos (kredibilitas komunikator), pathos (hal yang menyangkut emosi dan persaan), dan logos (hal yang menyangkut fakta). Pokok-pokok pemikiran Aristoteles mengenai retorika dikembangkan oleh Cicero dan Quintilian yang menyusun aturan retorika menjadi lima unsur.

3.      Komikasi Sebagai Ilmu di Abad Pertengahan
Pada masa inilah, komunikasi dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan mulai berkembang pada era ini. Penemuan mutakhir yang sangat mempengaruhi perkembangan komunikasi manusia pada abad pertengahan adalah ditemukan telepon, telegrap, radio, dan televise.
Berbagai ilmu komunikasi mulai dibahas dan dikembangkan. Akibat munculnya teknologi-teknologi mutakhir, dipelajarilah penggunaan komunikasi dengan teknologi tersebut. Ahli komunikasi mulai membuat teori-teori berkenaan dengan komunikasi. Misalnya, bagaimana mempelajari keterampilan berkomunikasi, dan strtegi komunikasi instruksional.

4.      Kemajuan Komunikasi Era Modern
Sejak 1960an hingga sekarang, teknologi semakin berkembang pesat. Berbagai media komunikasi yang canggih diciptakan oleh manusia. Penemuan media-media digital menjadi segala aktivias berjalan semakin efektif dan efisien. Rogers (1986) berpendapat bahwa sejak 1950, perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disiplin telah memasuki periode take off (tinggal landas).
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, seperti diciptakan computer, laptop, handphone, menjadikan komunikasi memiliki pola yang berbeda. Selain itu, pola komunikasi yang terjadi sekarang ini mempengaruhi nilai-nilai social yang ada.
Ada satu perdapat yang harus dicermati bahwa perkembangan komunikasi era Yunani Kuno atau retorika terputus samapai abad ke-19. Alasannya adalah dari zaman yunani kuno hingga abad ke-19 (era pertengahan) punya rentang waktu yang cukup jauh, yaitu 1400 tahun. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar.
Pada abad pertengahan, aktivitas retorika masih dilakukan pada zaman pertengahan, yaitu dengan merabaknya penyebaran agama oleh para Nabi dan pesyiar agama. Selain itu, fenomena komunikasi berkembang dan tercatat kembali saat ditemukan mesin cetak oleh Gutenberg pada 1457. Dengan demikian, bias dikatakan bahwa mata rantai sejarah perkembangan komunikasi tidak pernah mengalami masa vakum ataupun terputus.
Teknologi mesin cetak semakin berkembang, sehingga pemanfaatannya pun semakin maksimal. Kemajuan mesin cetak merupakan kemajuan yang berkesinambungan, dan canggihnya teknologi percetakan ini ditunjukan pada 3 September 1883, saat dimana Bejamin Day untuk pertama kalinya menerbitkan surat kabar New York Sun atau lebih dikenal dengan nama “Penny Press” karena harga per ekslempar surat kabar itu satu penny atau satu sen.
Pada tahun 1844, Samuel Morse menemukan suatu cara menyampaikan pesan melalui kabel elektronika atau yang lebih kita kenal dengan nama teleghraph, dari Baltimore ke Washington DC dengan pesan yang sangat terkenal “what hath God Wrought?”.kehadiran teleghraph memicu para ahli untuk mengembangkan teknologi yang lebih baru, antara lain, radio dan televisi.
Menurut Little John penemuan teleghraf memicu tumbuhnya produk-produk yang berbasis elektronik dan komputerisasi secara labih mengejutkan; televisi, VCR, holograph, compact disk, komputer, telepon genggam dan masih banyak lagi yang lainnya. Kecanggihan teknologi komunikasi ini memberikan kemudahan tersendiri bagi proses komunikasi manusia, dan merupakan perkembangan teknologi komunikasi yang paling mutakhir dari perkembangan komunikasi sebelumnya. Pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi ini disebut juga dengan era Globalisasi.

2.      Diskusi kedua pada rabu 6 april 2011 tentang era globalisasi.
Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia, melalui dunia perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi juga merupakan suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Menurut Selo Soemardjan, “Globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarkaat diseluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama”. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Tapal Batas” yang saat ini diterima sebagai realitas masa depan yang akan mempengaruhi perkembangan budaya dan membayar perubahan baru.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
·         Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
·         Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
·         Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
·         Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
·         Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Ciri-ciri globalisasi
1.        Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu
2.        Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
3.        Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional).
4.        Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

·         Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
·         Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
·         Berkembangnya turisme dan pariwisata.
·         Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
·         Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
·         Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
·         Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
·         Meningkakan interaksi budaya antarnegara melalui perkembangan media massa
3.      Diskusi ketiga pada senen 11 April 2011 tentang perubahan budaya komunikasi pada era globalisasi
Kita tahu bahwa manusia tidak pernah tetap, manusia akan selalu berubah dan berubah, begitu juga dengan budaya komunikasi yang selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Perubahan budaya komunikasi dari masa ke masa merupakan hasil dari pemikiran manusia yang memiliki cipta, karsa dan rasa, pemikiran ini merupakan sebuah awal untuk adanya perubahan. Perubahan budaya komunikasi berawal dari di temukannya huruf atau tulisan oleh bangsa Mesir kuno itu merupakan awal manusia memiliki sebuah kebudayaan. Setelah ditemukannya tulisan, kemudian kebudayaan itu berlanjut dengan menuliskan tulisan-tulisannya pada daun atau kulit binatang, kegiatan itu dimaksudkan agar anak cucu mereka mengetahui kebudayaan nenek moyangnya, dan benar saja buku-buku dari daun dan kulit binatang itu sangat berguna untuk kita di masa sekarang ini yang slalu penasaran dengan kehidupan masa lampau. Setelah ditemukannya buku daun dan kulit binatang kemudian ada seorang ahli asal Eropa bernama Gutenberg berhasil menciptakan mesin cetak, dan setelah itu dibuatlah surat kabar pertama sebagai bagian dari perubahan budaya komunikasi. Surat kabar yang diterbitkan pertama kali itu bernama Penny Press, dengan lahirnya Penny Press perubahan budaya komunikasipun sangat pesat pada masa itu.
Pada masa globalisasi atau yang sering disebut dengan masa modern, perubahan budaya komunikasi mengalami peningkatan yang signifikan. Perubahan komunikasi di era globalisasi ini di pengaruhi oleh semakin canggihnya pemikiran manusia yang ada di dunia ini, sehingga menciptakan teknologi yang canggih pula. Contoh kasusnya adalah perubahan surat kabar cetak menjadi surat kabar elektronik.  Dalam dunia komunikasi pada era globalisasi ini, memang sangat dipengaruhi dan sepertinya memang tergantung pada alat-alat elektronik dan internet. Alat-alat elektronik dan internet merupakan satu kesatuan nyata dalam era globalisasi ini, mungkin bila di istilahkan seperti dimana ada internet di situ ada alat elektronik. Globalisasi ini juga sering diartikan sebagai internasionalisasi, liberalisasi, westenisasi, universalisasi dan sebagainya, istilah-istilah ini mempunyai arti sama yaitu menyatukan dunia dengan satu kebudayaan, yaitu kebudayaan barat (kebudayaan Amerika dan Eropa). Jadi, perubahan komunikasi pada globalisasi itu, perubahan pada bidang komunikasi yang terjadi di seluruh dunia secara bertahap.
4.      Diskusi yang keempat pada jumat 15 April 2011 tentang dampak negatif dan positif perubahan budaya komunikasi pada era globalisasi.
1.      Dalam Lingkungan Keluarga
Dalam lingkungan keluarga perubahan sosial budaya dalam bidang komunikasi adalah semakin canggihnya atau majunya media komunikasi. Dahulu di tahun 90an sebelum ada handphone, sulit menghubungi anaknya ketika anak tersebut sedang jauh atau dalam perantauan. Umtuk mengetahui kabar masing-masing maka orang tua atau anak harus saling mengirim surat dan waktunya pun lama. Ketika hari raya tiba seorang anggota keluarga yang ingin berkunjung ke rumah kerabatnya walaupun jauh maka ia datang langsung. Jadi kebanyakan komunikasi bersifat primer (face to face) walaupun ada juga yang sekunder.
Dalam lingkungan keluarga sekarang perubahan sosial budaya dalam bidang komunikasi dapat dilihat dengan adanya Handphone, sekarang di era globalisasi ayah, ibu, dan anak kebanyakan sudah memegang alat komunikasi (handphone) sendiri, dan ini memudahkan orang tua yang akan menghubungi anaknya jika sedang pergi atau memudahkan komunikasi jarak jauh. Ketika hari raya misalnya antara kerabat keluarga bisa memudahkan komunikasi saat jarak mereka jauh jadi tidak perlu datang ke rumah kerabatnya tersebut tetapi lewat handphone dengan bertukar sms. Jadi kebanyakan komunikasi terjadi dengan cara perantara atau sekunder.
Dampak positif yang nampak dari perubahan sosial budaya tersebut adalah memudahkan informasi yang ingin disampaikan, praktis dan hemat biaya. Sedangkan dampak negatifnya adalah berkurangnya kontak langsung antara orang tua dan anak yang dapat menyebabkan rasa kekeluargaan meluntur, menjadikan konsumtif karena bila menggunakan handphone harus beli pulsa dan apabila mengikutu tren handphone maka harus mengkocek lebih dalam kantong kita karena handphone seri terbaru terus bermunculan tiap bulannya dan menjanjikan fitur-fitur yang memanjakan seseorang.
2. Dalam Lingkungan Rumah Tinggal (Tetangga)
Dalam lingkungan rumah tinggal atau tetangga perubahan sosial budaya dalam bidang komunikasi adalah media komunikasi yang canggih ini dapat dilihat dari media komunikasi televisi. Di tahun 90an dulu di desa Kalikudi Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap kebanyakan warga waktu itu belum banyak warga mempunyai televisi karena harganya yang cukup mahal. Sehingga warga yang ingin menonton televisi kebanyakan datang ke tempat yang mempunyai televisi. Hal ini secara tidak langsung juga menyebabkan meningkatnya solidaritas atau hubungan kekeluargaan antar warga di desa tersebut sehingga hampir tiap malam warga desa tersebut bertemu dalam satu tempat untuk menonton televisi.
Sedangkan sekarang dengan semakin canggihnya teknologi membuat semakin mudahnya orang membeli televisi dengan harga yang murah. Ini membuat banyak warga Desa Kalikudi sekarang mempunyai televisi setiap rumah. Ini juga menjadikan semakin jarangnya kontak langsung antar warga. Adanya handphone juga menyebabkan mudahnya komunikasi antar tetangga karena apabila tetangga atau kita butuh bantuannya kita tinggal menghubunginya dengan handphone tersebut.
Dampak positif yang dilihat dari perubahan tersebut adalah menjadikan informasi yang didapat warga semakin mudah dan praktis. Sedangkan dampak negatifnya adalah timbulnya sikap konsumtif warga dengan adanya televisi tersebut mereka melihat berbagai hal menarik yang ingin dimiliki.
3.  Dalam Lingkungan Kependidikan
Perubahan sosial budaya dalam komunikasi di bidang pendidikan diantaranya: dahulu guru mengajar dengan cara yang biasa yaitu dengan metode ceramah atau dengan menuliskan materi di papan tulis; dalam mengajar guru dan siswa harus bertemu langsung atau tatap muka; bagi siswa yang mengerjakan tugas dengan mencari jawaban atau tugasnya dengan membaca buku dan datang langsung ke perpustakaan.
Sekarang guru dimudahkan dengan adanya komputer dan LCD proyektor maka guru tidak susah-susah menuliskan materi di papan tulis cukup dengan menggunakan mediakomputer dan LCD tersebut. Guru dan siswa juga tidak harus bertemu langsung atau tatap muka dalam memberi pelajaran kepada siswa tetapi menggunakan fasilitas internet yaitu dengan modul online ini biasa dilakukan oleh universitas-universitas terbuka. Bagi siswa yang ingin mengerjakan tugas dapat mencari referensi di internet selain dibuku dan siswa menjadi tidak perlu datang langsung menuju perpustakaan.
Dampak positif dari perubahan sosial budaya tersebut memudahkan guru maupun siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan dampak negatifnya adalah adanya ketergantungan pada teknologi, membuat siswa malas membaca buku di perpustakaan, meningkatnya kasus plagiat di kalangan pelajar serta menjadikan malas bagi anak-anak karena banyak hiburan anak yang ditawarkan oleh televisi tersebut sehingga jam belajar terkurangi.









C.    KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil diskusi kami dapat disimpulkan bahwa perubahan budaya komunikasi pada era globalisasi itu berkembang sangat cepat. Dimulai dari ditemukannya tulisan pada 4000 SM sampai adanya surat kabar dalam internet. Perubahan budaya berkomunikasinya pun sangat berpengaruh pada masing-masing individu, contohnya berubahnya tradisi silaturahmi dalam berlebaran, pada tahun 90’an itu umat muslim saling berkunjung ke rumah saudara-saudaranya meskipun rumahnya jauh, namun sekarang hanya tinggal menelpon sudah cukup mewakili silaturahmi yang menjadi kebiasaan pada tahun 90’an itu. Setiap perubahan yang ada di dunia ini pasti ada dampak positif dan negatifnya, dampak positif dari perubahan budaya komunikasi pada era globalisasi itu, dapat memudahkan dan meringankan pekerjaan manusia, namun dampak negatifnya adalah sifat individualis yang semakin merebak, dan manusia sudah mulai jarang berinteraksi di dunia nyata. Jadi, agar kita tidak terjebak dalam dampak negatif kita harus bisa menyaring apa yang akan kita gunakan dari semua fasilitas yang ada pada era globalisasi ini.








Daftar pustaka
A.W Widjaja. 1986. Komunikasi: Komunikasi dan hubungan Masyarakat.Jakarta:Bina
Koentjoroningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta; Rineka Cipta.
Lull, James. 2008. Media Komunikasi Kebudayaan Suatu Pendekatan Global 2007.
Syahrial Syarbini dan Rusdiyanta. 2009. Dasar-Dasar sosiologi.Yogyakarta: Graha Ilmu





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pernikahan

Maaf kalo Mbak Blog kaget dengan tulisanku kali ini. Maaf.. sudah setahun tidak menyentuhmu sama sekali. Dan yang perlu diperhatikan adalah,...