TUGAS
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP
MATA
KULIAH IKLAN MEDIA CETAK
Disusun oleh:
Endah
Hartimulyani Gumindar
F1C010016
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
2012
Analisis Sampah
Manusia di dunia
ini semakin hari semakin bertambah. Bertambahnya jumlah manusia menyebabkan
banyak perubahan-perubahan. Tempat tinggal manusia semakin bertambah, merembet
kemana-mana, luas tak terhingga. Tempat bekerja pun berceceran dimana-mana,
mungkin tanah sejengkal pun dapat dijadikan sebuah usaha oleh makhluk yang
paling kreatif ini. Tidak hanya itu, penjualan konsumsipun bertambah. Banyak
pedagang makanan di sepanjang sudut kota ataupun desa.
Berawal dari
jenis makanan beragam yang ditawarkan di setiap sudut kota, jenis pembungkusnya
pun bermacam-macam. Ada yang terbuat dari kertas, kertas minyak, plastik dan
daun pisang. Ketika semua pembungkus itu kosong, maka akan di buang, dan pada
saat inilah pembungkus-pembungkus itu menjadi sampah.
Sampah merupakan bahan yang
tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam
pembuatan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembuatan manufaktur
atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan. Jadi sampah tidak hanya dalam
konteks pembungkus makanan saja, apapun yang sudah ruksak dan tidak terpakai
atau apapun yang di buang itu dinamakan sampah.
Sampah tidak akan bermasalah
jika manusia tidak berulah. Para manusia itu lebih banyak membuang sampah bukan
pada tempatnya. Mereka membuang sampah secara sembarangan, sehingga menyebabkan
lingkungan kotor dan pencemaran. Sudah banyak himbauan-himbauan agar manusia
membuang sampah pada tempatnya, namun tidak pernah digubris. Mereka sebenarnya
tahu dan mengerti akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, namun mereka
tetap melakukannya.
Di akhir abad lalu,
sungai-sungai masih bersih dan jernih. Manusiapun tidak sebanyak sekarang,
mereka menjaga kelestarian lingkungan. Namun, pada saat ini sungai-sungai itu
menjadi aliran sampah, berwarna keruh dan kecokelatan. Itu karena ulah
manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Sering kali melihat banyak warga
di sekitar sungai yang sedang menyapu lidi, dan kemudian sampahnya di buang ke
sungai, sungguh miris sekali. Padahal sungai-sungai itu adalah sumber kehidupan
mereka. Jika di kelola dengan baik, sungai-sungai itu dapat menjadi
tambak-tambak ikan, namun yang ada sekarang hanyalah tambak sampah.
Pemerintah telah banyak menyebar
tong-tong sampah di jalan raya. Itu termasuk bentuk pelayanan mereka terhadap
lingkungan. Namun, yang ada, warganya itu malah seenaknya membuang sampah di
pinggir jalan. Sekarang yang ada jalanan penuh sampah, padahal tong-tong sampah
di sepanjang jalan itu kebanyakan kosong.
Jika tong sampah dapat
berbicara, mungkin mereka sedang berteriak-teriak agar manusia memberi mereka
makan dengan sampah. Mereka kelaparan, karena tak ada manusia yang memberi
makan. Mereka bak pengemis-penngemis di jalanan yang mengais-ngais meminta
sumbangan, sungguh kasihan.
Pada saat ini, sudah banyak
orang yang memulai untuk membuang sampah pada tempatnya. Bahkan di beberapa
negarapun, jika ada orang yang membuang sampah sembarangan mereka akan di
denda. Itu terbukti dengan bersihnya lingkungan mereka. Lalu bagaimana dengan
Indonesia?. Indonesia tetap sama, meskipun sudah banyak gerakan pecinta
lingkungan, namun tetap saja mereka kalah oleh jutaan manusia yang belum juga
sadar.
Di Indonesia, kesadaran dalam
membuang sampahnya masih minim sekali. Entah mengapa hal itu bisa terjadi,
mungkin karena sosialisasi pemerintahnya yang kurang. Mungkin juga karena
banyak moto orang indonesia yang berbunyi “adanya peraturan adalah untuk
dilanggar”, hmm.
Saat ini, orang Indonesia sudah
mulai merasakan dampak dari ulah mereka karena membuang sampah sembarangan.
Banjir-banjir hadir di setiap penjuru kota. Bau-bau tak seap pun mampir setiap
kali melintasi tumpukan sampah di sudut-sudut jalan. Pandangan matapun mulai
jengah karena bosan melihat sampah dimana-mana.
Tidak hanya itu banyak
bahaya-bahaya sampah (dikutip dari
http://www.fokus.idesegar.biz/fokus-life-style/bahaya-sampah-sampah-bagi-manusia-dan-lingkungan.html
lainnya), antara lain:
1. Menimbulkan
beberapa penyakit, yaitu:
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
- Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
- Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
·
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk
lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
·
Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
·
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya
pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara
tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
·
Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan
banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan,
jembatan, drainase, dan lain-lain.
·
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan
sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk
pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang
akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu
lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
Dan masih banyak dampak sampah yang lainnya.
Mengerikan sekali jika melihat
dampak-dampak yang ditimbulkan oleh sampah ini. Aksi peduli lingkunganpun
semakin di gerakan. Ada yang membersihkan laut, ada yang membersihkan sungai,
jalan raya, dan tempat-tempat ramai yang selalu mengundang untuk membuang
sampah sembarang. Salah satu program mereka antara lain, pemisahan sampah
organik (atau bisa juga di sebut dengan sampah basah) dan sampah anorganik atau
sampah kering. Sampah ini perlu di pisahkan agar dapat di daur ulang lagi,
sehingga bisa dimanfaatkan. Daur ulang merupakan proses menjadikan bahan bekas
atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan
proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga
bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya
adalah menghemat energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca dari pada pada proses
pembuat barang baru.
Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari
bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan
dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah
diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan
bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa
tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
prinsip
pengolahan sampah bisa dilakukan dengan mengurangi,menggunakan kembali, mendaur
ulang, mengganti. Sedangkan cara mengolah sampah organik menjadi kompos ada dua
yaitu dengan pengomposan menggunakan drum plastik dan dengan proses pembuatan
kompos aktif ekpres. Pengomposan dengan menggunakan drum plastic lebih cocok
diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga. Sedangkan macam-macam kompos
yaitu kompos praktis satu, kompos plastic dua, kompos praktis tiga, kompos
sampah rumah tangga, kompos tinja, dan kompos BIPIK.
Dilihat
dari keunggulan atau kelebihannya mengolah sampah organik yaitu mampu untuk
menyediakan pupuk oraganik yang lebih murah serta ramah lingkungan,mengurangi
tumpukan sampah organic yang berserakan disekitar tempat tinggal kita, membantu
pengolahan sampah secara cepat dan lebih baik, menghemat biaya pengangkutan
sampah ke tempat pembuangan akhir, mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan
sampah akhir, menyelamaykan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau,
selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh
serangga dan binatang pengerat dan lain-lain. Setelah menjadi pupuk
kompos,selanjutnya pupuk siap untuk digunakan sebagai penyubur tanah.
Kekurangan dari pupuk kompos adalah unsure hara relatif lebih lama diserap oleh
tumbuhan, cara pembuatannya lama dan sulit dibuat dalam skala besar.Oleh karena
itu untuk mendukung peningkatan hasil-hasil pertanian maka diperlukan pupuk
buatan.
Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari
sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses
industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh
alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat
lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng.
Pemanfaatan sampah anorganik ini
(dikutip dari http://kiarapedes2.blogspot.com/2011/02/pemanfaatan-limbah-anorganik.html)
adalah sebagai berikut:
a)
Limbah Plastik.
Limbah plastik biasanya
digunakan sebagai pembungkus barang. Plastik juga digunakan sebagai perabotan
rumah tangga seperti ember, piring, gelas, dan lain sebagainya. Keunggulan
barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama. Banyaknya
pemanfaatan plastik berdampak pada banyaknya sampah plastik. Padahal untuk
hancur secara alami jika dikubur dalam tanah memerlukan waktu yang sangat lama.
Cobalah kalian kubur sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi
penutup tanahnya dapat dipastikan bahwa plastik tersebut akan tetap utuh.
Karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk
didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun
digunakan untuk fungsi yang berbeda. Misalnya ember plastik bekas dapat didaur
ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat berupa ember kembali
atau dibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga.
Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang
menjdai kerajinan misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal,
atau payung. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan
anak-anak. Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, bingkai foto, taplak
meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan lainnya.
b)
Limbah Logam
Sampah atau limbah dari bahan
logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain sebagainya dapat dengan
mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya
yang paling banyak kita temukan dan yang paling mudah kita manfaatkan menjadi
barang lain yang bermanfaat. Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai
jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan
dari limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci,
celengan, gift box, dan lain-lain.
c) Limbah Gelas atau kaca
Limbah gelas atau kaca yang
sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang sama seperti barang semula
atau menjadi barang lainseperti botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau
hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.
d) Limbah Kertas
Sampah kertas kelihatannya
memang mudah hancur dan tidak berbahaya seperti sampah plastik. Namun walau
bagaimanapun yang namanya sampah pasti menimbulkan masalah jika berserakan
begitu saja. Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun
tak langsung. Secara langsung artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan
atau barang yang berguna lainnya. Sedangkan secara tak langsung artinya kertas tersebut
dapat dilebur terlebih dahulu menjadi kertas bubur, kemudian dibuat berbagai
kerajinan. Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotak hiasan,
sampul buku, bingkai photo, tempat pinsil, dan lain sebagainya.
Sampah tidak hanya merugikan,
tapi juga dapat dimanfaatkan tergantung bagaimana ke kreativitasan manusia.
Pemanfaatan sampah ini juga dapat mengurangi penumpukan sampah. Tidak hanya itu
manusia pun mulai tergerak untuk memanfaatkan sampah ini. Sudah baanyak hasil
cipta kreasi manusia yang berbahan sampah ini, misalnya tas perempuan dari
plastik pembungkus permen.
Di Tempat Pembuangan Akhir atau
TPA, banyak pemulung-pemulung yang memanfaatkan sampah. Mereka rela barbau-bau
ria demi untuk menompang kebutuhan hidup, yang semakin hari semakin melambung
tinggi harganya. mereka sadar bahwa sampah tidak hanya merugikan tapi juga
dapat memberi makan mereka.
Jika semua orang membuang sampah
sesuai dengan jenisnya, maka para pemulung pun tidak akan terlalu berat dalam
bekerja. TPA pun tidak akan terlalu bau, karena sampah sudah di pisahkan
jenisnya. Untuk sampah jenis organik akan menuju tempat pembuatan kompos.
Sedangkan untuk sampah anorganik langsung ke TPA untuk dipilih segi kualitas
dan bahannya.
Bagaimana, masih ingin membuang
sampah sembarang?. Tentu tidak bukan?. Selain dengan membuang sampah pada
tempatnya akan menambah keindahan lingkungan. Kita juga dapat membantu para
pemulung dalam mengais rejeki. Jangan lupa buanglah sampah sesuai dengan
jenisnya, agar pemanfaatannya akan semakin maksimal. J
Beberapa sumber yang membantu:
http://www.fokus.idesegar.biz/fokus-life-style/bahaya-sampah-sampah-bagi-manusia-dan-lingkungan.html
INSPIRASI : Kawasan Sri Ratu dan
lingkungan FISIP
Terimakasih telah menyertakan Link Web kami, tetapi sayangnya web kami Fokus.idesegar.biz sudah tidak aktif dan telah kami ganti dengan http://katamocca.com/
BalasHapus